Sumber :
- VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id
- Rancangan Keputusan Presiden mengenai penyelenggaraan MotoGP di Indonesia terus dibahas oleh pemerintah. Dan, hingga hari ini, beberapa detail masih menjadi perdebatan.
Salah satunya adalah anggaran. Pemerintah diketahui akan memberikan uang sebesar Rp5 miliar kepada bantuan pembangunan sirkuit Sentul.
Namun, itu belum cukup untuk membangun Sentul agar bisa bertaraf internasional. Setidaknya, uang sebesar Rp145 miliar harus digelontorkan demi melengkapi kebutuhan pembangunan.
"Butuhnya kan Rp150 miliar, uang Rp5 miliar itu hanya sebagai DP saja. Nah, ada 3 opsi untuk melengkapi sisanya," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto, Kamis sore.
"Pertama, murni lewat APBN. Tapi pertanggung jawabannya seperti apa. Lalu, jual ke swasta. Jadi, sirkuit akan pakai nama swasta dan Pak Tinton tak keberatan," sambungnya.
Opsi ketiga adalah pemerintah dan swasta patungan. Tapi, semua opsi ini masih dalam pembahasan.
Selain dana pembangunan Sentul, promotion fee MotoGP sebesar 7 juta euro juga jadi masalah.
Baca Juga :
Menpora Desak PSSI Kabulkan Tuntutan Bonek
Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas
Ducati pelopor penggunaan winglet di MotoGP.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :