- REUTERS
VIVA.co.id – Walaupun harus finis di posisi ke-10 pada MotoGP Belanda, Jorge Lorenzo mengaku sangat bersyukur. Sebab, pembalap Movistar Yamaha itu sempat terlintas untuk mundur dari jalannya balapan pada Minggu 26 Juni 2016.
Seri ke-8 musim ini memang seolah menjadi yang terburuk bagi sang juara bertahan. Hasil kurang baik sudah menghampiri Lorenzo sejak latihan bebas pertama, dengan meraih posisi keenam.
Pada sesi kedua, mengalami kemajuan dengan meraih tempat kelima dan akhirnya terjun ke peringkat 10 pada sesi latihan terakhir. Kemudian pada sesi kualifikasi hanya mampu meraih posisi 11.
Hujan deras yang turun di Sirkuit Assen makin membuat Lorenzo terpuruk, dia merosot hingga posisi 19 sebelum red flag dikibarkan. Beruntung, ketika balapan dilanjutkan kembali, Lorenzo mampu menyelesaikannya di posisi 10.
Rekan setim Valentino Rossi itu mengaku sempat berpikir untuk tidak melanjutkan balapan saat terjun ke posisi 19. Namun, kepercayaan diri Lorenzo kembali bangkit usai melakukan pergantian motor.
"Pada balapan pertama, saya berada di posisi ke-19 dan merupakan pembalap terakhir. Saya bahkan berpikir untuk mundur karena kondisi lintasan sangat-sangat buruk. Tapi, saya tetap membalap dan mereka pun menghentikan balapan," kata Lorenzo, dilansir Crash.
"Kami memulai lagi balapan dengan lintasan yang mulai mengering dan ban depan soft. Meski saya adalah pembalap paling terakhir, banyak pembalap yang terjatuh, saya lebih pede ketimbang balapan pertama," tuturnya.
Pembalap asal Spanyol ini beruntung balapan sempat dihentikan sementara. Sebab, jika tidak akan menjadi balapan terburuk untuknya. Terlebih, Lorenzo sempat mengalami crash di Assen pada 2014.
"Jika mereka tidak membatalkan balapan, ini bisa jadi balapan terburuk dalam karier saya. Balapan ini dan balapan di musim 2014 hampir-hampir mirip. Dua balapan yang sangat buruk, saya tidak tahu mana yang terburuk," ujar pembalap berusia 29 tahun ini.
