Dua Kubu Sepakat, Konflik IMI Berakhir

Pengurus IMI, Sadikin Aksa dan Prasetyo Edi Marsudi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana

VIVA.co.id – Konflik yang melanda Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) berakhir sudah. Kedua pihak yang sempat berseteru, Sadikin Aksa dan Prasetyo Edi Marsudi, sepakat untuk berdamai.

Satu Dekade Legenda F1 Michael Schumacher Lenyap Ditelan Bumi, Masih Ada Harapan Muncul ke Publik?

Deklarasi damai didengungkan dalam Musyawarah dan Mufakat IMI yang digelar pada Senin 17 Oktober 2016 malam WIB, di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan. Lewat kesempatan tersebut, Sadikin masih dipercaya sebagai Ketua Umum IMi.

Sedangkan, Prasetyo memilih untuk mundur dari kepengurusan IMI. Hal ini disebabkan oleh padatnya aktivitas Prasetyo dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

10 Tahun dalam Kondisi Menyedihkan, Schumacher Diterapi dengan Suara Mobil

"Kami sudah sepakat untuk mengakhiri segala macam intrik. Sadikin ini adik saya, jadi harus dibimbing dan diawasi," kata Prasetyo.

Sementara itu, Sadikin berharap Prasetyo masuk ke dalam kepengurusan. "Tapi, secara pribadi, pak Pras merasa sangat sibuk. Hanya saja, saya bilang ke pak Pras agar tetap membantu dan membimbing saya karena dia merupakan senior, lebih berpengalaman," ujar Sadikin.

Pembukaan APRC Danau Toba 2023, Komitmen Dukung Reli Dunia

Dengan demikian, program yang sudah disusun Sadikin untuk olahraga otomotif di Indonesia akan terus dijalankan. Pembangunan sirkuit menjadi salah satu program jagoan Sadikin.

Konflik antara Sadikin dan Prasetyo dimulai pada Musyawarah Nasional IMI pada 18 Desember 2015 silam. Kala itu, kubu Prasetyo merasa proses pemilihan Ketua Umum IMI diwarnai kecurangan lantaran dilangsungkan secara terbuka. Menurut mereka, sepanjang sejarah pemilihan Ketua Umum IMI berlangsung tertutup.

Akhirnya, kubu Prasetyo melakukan walk out. Tiga Pengurus Provinsi, DKI Jakarta, Riau. dan Kalimantan Tengah menggugat Munas tersebut. Selanjutnya, masalah ini diteruskan ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).

Ketua Umum KONI, Tono Suratman, bertindak. Dia akhirnya memberikan SK kepada Mohammad Riyanto Rasyid untuk menjadi caretaker Ketum IMI. Rasyid akhirnya memprakarsai pertemuan antara Sadikin, Prasetyo, dan tiga Pengprov yang sempat melayangkan gugatan pada 13 Oktober 2016 lalu di Hotel Century. Di pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan yang tetap menjadikan Sadikin sebagai Ketum IMI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya