- Crash.net
VIVA.co.id – Berbicara soal Formula 1 (F1), tak selalu soal pembalap, konflik, hasil lomba, venue, atau pengembangan terbaru dari mesin tiap tim. Hal menarik juga bisa didapat dari luar sirkuit adu cepat jet darat.
Seperti yang terlihat di F1 GP Monaco. Seorang fotografer, mengabadikan moment di Circuit de Monaco, dengan kamera yang tidak biasa.
Biasanya, jika seorang fotografer yang menjadikan arena balap sebagai tempat berburu foto, akan menggunakan kamera canggih dengan resolusi dan kecepatan tinggi untuk mendapat hasil terbaik. Sebab, kecepatan mobil F1 bisa mencapai 300 km per jam.
Tapi tidak halnya dengan Joshua Paul, seorang fotografer asal California. Dia terlihat mengambil gambar dengan sebuah kamera lawas yang sudah berumur lebih dari 1 abad. Apa bisa?
Joshua menggunakan kamera Graflex. Kamera ini dibuat tahun 1913. Joshua pun punya alasan sendiri mengapa dia ingin menggunakan kamera tuanya itu.
"Saya berpikir 'Apa hal lebih yang bisa saya lakukan di F1 GP Monaco?', itu saya pikirkan berulang-ulang. Karena, ini balapan yang sama tiap tahun, dengan pembalap yang sama, jadi saya ingin ada hal beda dari balapan tahun ini," kata Joshua kepada Crash.
"Balapan di Monaco pertama kali digelar tahun 1929 dan kamera saya buatan tahun 1913 dan masih bisa saya gunakan. Dan saya memutuskan untuk memiliki gambar hitan putih. Hasilnya pun sangat indah. Saya membawa hasil foto saya ke FIA, dan mereka menyukainya," ujarnya.
Sebelum bisa menggunakan kamera tuanya, Joshua juga tak asal membawanya. Dia meminta izin terlebih dahulu kepada Pat Behar, seorang yang mengakomodir para fotografer dari FIA.
"Saya meminta izin, dan Pat bertanya 'Kamera sebesar ini? Anda mau syuting film? Kamera ini memiliki lensa?'. Saya bilang 'iya', lalu saya mendapat izin," kisahnya.
Meski menggunakan kamera yang sudah berusia 104 tahun, hasil jepretan Joshua layak diacungi jempol. Untuk ukuran kamera tua, gambar dari kamera Graflex miliknya sangat menakjubkan.
