- motogp.com
VIVA.co.id – Saat memutuskan hengkang ke Ducati, banyak publik yang beranggapan kalau karier Jorge Lorenzo akan segera padam. Sebab, meski pabrikan besar, Ducati tak selalu masuk dalam peta persaingan gelar juara.
Paradigma ini sempat bertahan hingga awal-awal MotoGP 2017 dihelat. Di seri pembuka, pembalap berjuluk X-Fuera ini finis di urutan 11. Begitu pun di seri Amerika Serikat, Lorenzo hanya finis di urutan 9.
Tapi, buah kerja keras Lorenzo bersama timnya perlahan terlihat. Di MotoGP Spanyol, secara mengejutkan Lorenzo mampu naik podium. Dan di seri terakhir, yakni Catalunya, dia bisa merepotkan rombongan depan dengan sempat memimpin lomba, meski pun harus finis ke-4.
Lorenzo santai melihat situasi ini. Dia bertekad akan terus melakukan yang terbaik di masa adaptasinya dengan Ducati Desmocedici. Dia pun menjelaskan perbedaan motornya tahun lalu, Yamaha YZR-M1 dengan motornya sekarang
"Saya tidak melihat banyak pembalap yang bisa melaju kencang dengan Ducati di masa awalnya, itu berarti Ducati adalah motor yang kompleks. Motor Ducati sangat spesial dibanding motor yang saya tunggangi selama 9 tahun (Yamaha YZR-M1). Yamaha mesinnya sangat halus dan bisa melibas tikungan dengan halus juga, Anda tak perlu menggunakan rem belakang saat menikung," kata Lorenzo kepada Crash.
"Sedangkan Ducati kebalikannya, sebagai pengendara, Anda harus bisa menguasai sendiri pengereman dan kestabilannya, dan harus memahami jika motor ini harus menggunakan rem belakang. Saya seperti pesulap yang tiap mengendarai Ducati harus menemukan trik baru. Ini lah proses, semakin banyak kilometer yang ditempuh, akan semakin baik," ujarnya.
Para pembalap kini tengah bersiap untuk MotoGP Belanda, yang akan berlangsung Minggu, 25 Juni, pukul 18.00 WIB. Lorenzo kini berada di peringkat 7 klasemen sementara pembalap dengan perolehan poin 75.