- motogp.com
VIVA – Mencapai posisi runner up dalam musim balapan MotoGP 2017, menjadikan sosok Andrea Dovizioso sontak merebut perhatian publik. Dan menatap musim 2018, pembalap tim Ducati tersebut tak ragu lagi bersaing membidik gelar juara dunia.
Dengan bekal memenangkan 6 seri balapan, Dovi menjadi pesaing berat sang pemegang titel, Marc Marquez. Bahkan, hingga seri balapan terakhir di Valencia, Dovizioso tetap jadi ancaman penggawa andalan Repsol Honda tersebut.
Padahal, Dovizioso hanya memenangi satu balapan untuk Ducati sebelum dimulainya musim 2017 itu, dan hanya menang dua kali dari seluruh karier kelas utamanya. Namun, pembalap berusia 31 tahun itu tidak melihat alasan mengapa tidak dapat meniru kesuksesannya pada 2018 ini.
“Saya tak ragu lagi memperjuangkannya (meraih gelar juara dunia). Untuk memenangkannya adalah hal lain, tetapi jika Anda memiliki dasar yang baik, jika Anda bekerja dengan baik dan tahu kekurangan,” ungkap Dovizioso yang dilansir FOX Sports News.
Jika hendak melihat kilas balik musim 2017, Dovizioso memilih balapan di Silverstone pada Agustus sebagai kemenangannya yang paling memuaskan.
“Kami tahu persis apa yang harus dilakukan dan diperbaiki. Berjuang sampai akhir seri akan benar-benar bagus. Kami berhasil tetap menjaga persaingan sepanjang musim,” tambahnya.
“Kami memiliki banyak kepuasan, tetapi mungkin balapan terbaik untuk saya adalah Silverstone. Karena kami bukan yang tercepat, tetapi mampu melakukan semuanya dengan sempurna,” ucap Dovizioso. (one)
Seperti Rossi, Marc Marquez Sadar Jika Pedro Acosta Berpeluang Juara Dunia
Rookie MotoGP, Pedro Acosta menjadi salah satu pembalap yang mencolok dan berhasil mengalahkan Marc Marquez di beberapa seri awal musim ini. Marquez akui Acosta hebat.
