- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Usai meraih emas di ajang test event Asian Games 2018, Timnas basket Indonesia tak boleh santai. Mereka wajib menyiapkan diri lebih maksimal demi menghadapi ajang sesungguhnya pada Agustus 2018 mendatang.
Hanya ada waktu tersisa selama lima bulan bagi Timnas basket untuk menggelar seleksi dan pemusatan latihan. Tentu, ini memaksa pelatih Fictor Gideon Roring berpikir lebih keras.
Fictor harus menemukan formula tepat bagaimana meracik skuat Timnas basket agar lebih tangguh. Dan, ada isyarat dari Fictor bahwa persaingan meraih tempat di skuat Timnas basket masih sangat terbuka bagi pemain lain.
"Saya mau buka opsi seluas-luasnya. Artinya, pemain yang ada sekarang posisinya belum tentu aman. Mereka harus berjuang keras juga agar bisa membuktikan, layak masuk Timnas basket," ujar Fictor.
Pria yang akrab disapa Ito tersebut pun masih mencari pemain naturalisasi yang memenuhi kriterianya. Jamar Andre Johnson, disebutnya, sudah menunjukkan performa bagus.
Namun, secara fisik, Jamar belum memuaskan Fictor. "Kami mau yang besar dan jago. Sedang cari lagi. Tapi, Jamar itu bagus," kata Fictor.
Selain masih mencari pemain, Fictor menyatakan Timnas basket memiliki sejumlah agenda pemusatan latihan (TC). Ada rencana bagi Timnas basket untuk menggelar TC di luar negeri.
Dan, negara yang dibidik adalah kiblat dari basket dunia, Amerika Serikat. Di Amerika, skuat Timnas basket tak hanya akan berlatih. Mereka juga bakal melakukan serangkaian uji coba.
"Ada uji coba juga. Soal ini, kami juga harus lihat dananya dahulu," canda Fictor.
Timnas basket memang dibebani target yang cukup berat. Ketua Komite Olimpiade Indonesia dan INASGOC Erick Thohir sempat berujar kepada Fictor usai final test event Asian Games kemarin, bahwa harapannya adalah Timnas basket masuk ke posisi delapan besar.
"Impossible. But, nothing impossible. Lawan yang kami hadapi nanti akan lebih besar dan berkualitas di Asian Games," ujar Fictor.
