- VIVA/Donny Adhiyasa
VIVA – Pelita Jaya Jakarta sukses menyamakan kedudukan 1-1 atas Satria Muda Pertamina Jakarta, dalam laga final Indonesia Basketball League (IBL) 2018. Dalam game 2 best of three di GOR soemantri Brodjonegoro, Jakarta, , Sabtu 21 April 2018, pasukan Johannis Winar menang.
C.J Gilles cs memang tampil luar biasa dalam laga ini. Kombinasi three point dan penetrasi restricted area yang dilakukan para pemain Pelita Jaya, membuat pertahanan Satria Muda kocar-kacir di kuarter pertama.
Meskipun, performa Pelita Jaya sempat kendor di kuarter kedua dan awal kuarter ketiga. Meski demikian, performa apik Gilles dan kompatriot, Wayne Bradfors, tetap mampu menjaga keunggulan Pelita Jaya.
Usai pertandingan, Winar mengingatkan anak asuhnya untuk menahan emosi untuk tidak banyak melakukan foul (pelanggaran). Sebab, jika terlalu banyak melakukan foul bisa saja pemain andalan semisal Gilles atau Bradford bisa terkena foul out.
"Foul yang dibikin terlalu banyak, jadi di final nanti harus hati-hati. Ada situasi dimana foul itu perlu dilakukan dan ada yang tidak perlu dilakukan," ujar Winar kepada wartawan.
Soal performa apik pasukannya, Winar merasakan dukungan suporter Pelita Jaya yang hadir di GOR Soemantri Brodjonegoro. Selain itu, Winar juga akan melakukan evaluasi singkat untuk melihat kondisi fisik pemainnya. Sebab, baik Pelita Jaya maupun Satria Muda tak punya banyak waktu untuk istirahat.
"Saya anggap game ini sama dengan game pertama. Kami juga memulai pertandingan dengan cara yang sama. Tapi, kami bermain di home court (kandang), jadi lebih termotivasi," kata Winar melanjutkan.
"Besok akan kami lihat lagi, kami akan mengadakan evaluasi (kondisi fisik). Jadi bisa ketahuan siapa-siapa (yang punya kondisi fisik bagus atau tidak). Fisik adalah bagian dari strategi, jadi kami harus bisa recovery (cepat), mau tidak mau," ujarnya.
Untuk menentukan gelar juara IBL 2018, Pelita Jaya akan kembali berhadapan dengan Satria Muda dalam game 3 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Minggu 22 April 2018.
