Jamarr Johnson Belum Jawab Kebutuhan Timnas Basket Indonesia

Pebasket putra Indonesia, Jamarr Andre Johnson
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA – Timnas basket Indonesia harus mengakui keunggulan China dalam babak perempatfinal Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Laga yang berlangsung di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senin 27 Agustus 2018 itu berakhir dengan skor 98-63 untuk keunggulan Tiongkok.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Pelatih Timnas basket Indonesia, Fictor Roring mengatakan, anak asuhnya sudah bermain semaksimal mungkin. Namun, mereka tidak berdaya menghadapi pemain lawan yang memiliki tubuh besar.

Arki Dikania Wisnu dan kawan-kawan coba menerapkan beberapa strategi, mulai dari bertahan di garis luar, hingga menahan serangan di bawah ring. Namun, pemain China memiliki keunggulan yang komplet.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Yang masalah kita di penjagaan, di bawah, kita dibombardir sama raksasa-raksasa itu, dan kita tidak bisa tahan. Susah sekali. Anak-anak sudah berusaha dorong mereka," kata Fictor.

Pelatih yang akrab disapa Ito itu mengungkit permintaan pemain naturalisasi sesuai kriteria yang diinginkannya. Saat ini cuma ada Jamarr Andre Johnson dalam timnya, namun belum mampu memenuhi kebutuhan.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

"Saya tidak punya kemewahan untuk dapat pemain gede dan jago seperti yang saya minta. Saya cuma dapat Jamarr, jadi dia saya maksimalkan," tuturnya.

Ito bukan ingin menyepelekan kemampuan Jamarr. Karena untuk saat ini, kontribusi yang sudah diberikannya kepada tim sudah sangat maksimal.

"Tapi, dia tetap masih kurang untuk kebutuhan kita. Dia bantu kita, pasti itu. Saya tidak mungkin menafikan itu. Tapi, seharusnya kita butuh yang lebih besar," ujar Ito. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya