Persiapan Berat Wasit Indonesia Menuju Piala Dunia Basket 2019

Harja Jaladri
Sumber :
  • Pratama Yudha

VIVA – Indonesia memang tak berlaga di Piala Dunia Basket (FIBA World Cup) 2019 yang dihelat mulai 31 Agustus-15 September mendatang di China. Tapi, Indonesia memiliki peran pada turnamen tersebut.

Wasit Musuh Terbesar Timnas Indonesia U-23, Ini 4 Kontroversi Nasrullo Kabirov Semalam

Posisinya pun cukup krusial. Sebab, Indonesia mengirim perwakilan seorang wasit.

Adalah Harja Jaladri yang menjadi satu-satunya wakil Tanah Air di Piala Dunia Basket tahun ini. Dia menjadi satu dari 56 wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan di turnamen terakbar bola basket tersebut.

7 Tempat Terbaik untuk Perjalanan Petualangan di Dunia

Perjalanan Harja untuk memimpin pertandingan di Piala Dunia Basket tak terjadi begitu saja. Prosesnya sudah berjalan sejak 2005 ketika dia pertama kali memimpin pertandingan internasional.

"Pertama kali jadi wasit netral yang dipilih FIBA langsung, pas FIBA Asia 2012," kata Harja di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 30 Mei 2019.

Profil Nasrullo Kabirov, Wasit Kontroversi yang Rugikan Timnas Indonesia U-23

"Tahun lalu saya berkesempatan memimpin Kejuaraan Dunia Basket Putri 2019 di Spanyol, dan tahun ini Alhamdulillah ke China untuk FIBA World Cup senior," lanjut pria asal Cirebon.

Kendati demikian, Harja tak serta-merta terpilih untuk menjadi wasit Piala Dunia Basket 2019. Dia menjalani pelatihan sekitar dua tahun yang juga menjadi bentuk seleksi.

"Untuk di FIBA sendiri sudah mulai dua tahun kita punya elite program, referee elite program. Di situ, di Dunia ada berapa ratus wasit ya, dari program itu akhirnya dipilih. Ada saringannya," ungkap Harja.

Tak hanya itu, Harja juga wajib menjalani latihan fisik yang nanti laporannya dikirimkan melalui online.

Total, laki-laki berusia 42 tahun itu berlatih selama 15 minggu sebelum Piala Dunia 2019.

"Panitia penyelenggara sudah memberikan program fisik kepada saya dan sudah dilakukan sejak tanggal 20 Mei 2019," ungkap Harja.

"Jadi latihan fisik saya dan wasit Piala Dunia lainnya dipantau lewat alat seperti jam. Data yang terekam harus diunggah dan dilaporkan ke panitia. Nanti mungkin akan ada juga face to face dengan instruktur FIBA, grup, dan conference group," tambahnya.

Prestasi lulusan D3 Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada tak lupa mendapat apresiasi dari pihak Indonesia Basketball League (IBL). Direktur IBL, Hasan Gozali, merasa bangga ada wakil Indonesia di Piala Dunia Basket 2019.

"Itu suatu kebanggaan dan pencapaian luar biasa. Semoga berharap Harja menjalankan tugasnya dengan baik dan mengharumkan nama bangsa," tutur Hasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya