Pejabat Publik Tak Bisa Sembarangan Masuk Venue Asian Games

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, harus melewati proses pemindaian kartu identitas saat ingin masuk venue basket test event, kemarin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Pemandangan menarik tersaji dalam ajang test event Asian Games 2018. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, harus melakukan verifikasi kartu identitas sebelum masuk ke Hall A Basket, Senayan, demi menonton pertandingan.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Ketua INASGOC, Erick Thohir, sempat berujar kepada Sandi agar memverifikasi akreditasi yang dimilikinya. "Biar tertib Pak," kata Erick.

Ini ternyata menjadi protokol yang bakal ditetapkan untuk seluruh pejabat publik. Perwakilan Deputi IV Bidang Keamanan INASGOC, Kombes Pol Unggul Sedyantoro, menyatakan memang hal tersebut sudah menjadi standar dalam berbagai ajang test event.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Jadi, ada VVIP dan VIP. VVIP adalah lingkup OCA Family. Ketua IOC, OCA, Kepala Negara, Wakil Kepala Negara, tamu negara setingkat, bakal mendapatkan akses langsung ke venue," ujar Unggul, Selasa 13 Februari 2018.

"Lalu, VIP adalah lingkupnya pejabat lain di bawahnya. Jadi, mereka harus diakreditasi," tegas dia.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Sistem ini bakal diterapkan dengan tegas. Tak ada toleransi jika ada yang melanggarnya.

Unggul menjelaskan, protokol ini diterapkan karena dua hal. Pertama, adalah mengikuti prosedur dari OCA dan IOC. Lalu, itu menjadi upaya pihaknya demi menciptakan situasi aman dan tertib.

Sementara itu, terkait jumlah personel keamanan yang akan dikerahkan dalam ajang Asian Games 2018, Unggul menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan empat Polda, Metro Jaya, Banten, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat, dan tiga Kodam.

"Jumlah keseluruhan personel keamanan adalah 30.200," terang Unggul. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya