Desain Atletik SUGBK Keliru, Bukan Cuma Salah KemenPUPR

Atlet lompat jauh Indonesia, Maria Natalia Londa, di Test Event Asian Games 2018
Sumber :
  • ANTARA Foto

VIVA – Arena lompat jauh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tak direstui oleh IAAF. Pihak Federasi Atletik Internasional itu menilai desain bak pasir yang ada di SUGBK tak sesuai standar dan membahayakan atlet.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

IAAF pun menuntut adanya perubahan dalam bak pasir lompat jauh. Jika tidak, maka mereka tak merestui nomor ini dilombakan di Asian Games 2018.

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto, menuturkan sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan dua skema. Membangun lintasan temporer atau mengubahnya secara permanen.

Sport Centre Sumut Target Rampung Juli 2024, Ini Pesan Menko PMK

Mengubah lintasan secara permanen bakal menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Birokrasinya bakal panjang.

Sebab, segala macam bangunan dan detail di Kompleks GBK sudah masuk cagar budaya. Jadi, perlu ada izin dari pihak-pihak terkait jika ingin memugarnya.

4 Fakta Kelvin Kiptum Pemenang London Marathon Meninggal Dunia karena Kecelekaan

"Makanya, lebih baik temporer. Bisa dibongkar dan dipasang lagi, untuk sementara," ujar Iwan, Selasa 20 Februari 2018.

Iwan meluruskan, kesalahan yang terjadi dalam desain lintasan atletik hanya ada satu sektor, bukan tiga seperti yang diberitakan selama ini. Dan, Iwan menolak dengan berbagai klaim yang menyudutkan KemenPUPR.

"Ini tidak sepenuhnya salah PU. Sebelumnya, sudah disepakati dan diputuskan bersama INASGOC. Mereka setuju dan tanda tangan. Kunjungan kedua, mereka melakukan ralat atas dasar risiko keselamatan," kata Iwan.

Dipastikan Iwan, bak pasir di SUGBK nantinya bisa dipakai untuk Asian Games 2018. Sebab, proses perbaikannya tak memakan waktu lama. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya