KOI Perjuangkan Kelas 62 Kg Angkat Besi di Asian Games

Ketua KONI Pusat, Toni Suratman (kanan) dan CdM Indonesia di Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin.
Sumber :
  • VIVA/Donny Adhiyasa

VIVA – Polemik mengenai pencoretan kelas 62 kilogram angkat besi di Asian Games 2018 terus bergulir. Saat Federasi Angkat Besi Asia (AWF) menyatakan kelas tersebut tak dipertandingkan, Komite Olimpiade Asia (OCA) justru bicara sebaliknya.

Sosok Lisa Rumbewas, Legenda Angkat Besi Indonesia Peraih 3 Medali Olimpiade

OCA menegaskan rekomendasi AWF terkait pencoretan kelas 62 kilogram tak usah dihiraukan oleh INASGOC. Menurut OCA, itu sudah sesuai dengan kesepakatan dalam Coordination Committee Meeting (Corcomm), Januari 2018 lalu.

Komite Olimpiade Indonesia bakal memperjuangkan agar kelas 62 kilogram tetap dipertandingkan.

KONI: Meninggalnya Lisa Rumbewas Jadi Duka Mendalam Bagi Olahraga Papua

"Itu kan belum final. Sedang diselesaikan oleh pak Erick Thohir selaku Ketua KOI. Saya sudah bertemu dengan pak Erick membahas masalah ini," ujar Chief de Mission Indonesia, Komjen Pol Syafruddin, di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat 23 Februari 2018.

Adanya polemik ini, ditegaskan Syafruddin, tak membuat pihaknya merasa pesimistis dengan peluang Indonesia menyabet target prestasi Asian Games. Syafruddin yakin kontingen Indonesia bisa kembali berprestasi di kancah Asia.

Lifter Indonesia Satrio Adi Nugroho Rebut Perak di IWF Grand Prix II di Doha

"Soal target, kami pasti berjuang keras mewujudkannya. Saya tak mau bilang peringkat berapa besar. Sebab, bisa saja melebihi harapan. Ingat ketika SEA Games 2011? Ketika itu, dicanangkan cuma runner up. Nyatanya Indonesia juara umum," kata Syafruddin.

Magnus Iron Games

Magnus Iron Games Cetak Sejarah Dunia Powerlifting Indonesia

Tahun ini, Magnus Iron Games mencetak sejarah baru. Sebab, mereka menggelar pertandingan powerlifting untuk umum terbesar yang pernah ada di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024