- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Sulawesi Utara sejak dulu jarang terdengar atlet berprestasi di cabang renang. Mereka kalah mentereng dibandingkan atlet dari Sulawesi Selatan apalagi Jawa dan Sumatera Utara.
Itulah sebabnya, Pengda PRSI Sulut periode yang baru siap menggebrak dengan memunculkan atlet-atlet kelas nasional.
“Kami tak jemawa. Untuk melahirkan atlet-atlet berkelas nasional membutuhkan proses dan waktu yang lama. Kami memang akan sulit bersaing dengan atlet renang Jawa atau Sumatera Utara, sebagai kiblat renang Indonesia,” ujar Ketua Pengda PRSI Sulut, Ivonne Bentelu, Sabtu 24 Maret 2018, saat dihubungi VIVA.
Selain infrastruktur dan fasilitas kolam renang yang perlu dibenahi, yang diakui masih cukup kurang, lanjut Ivone, pembinaan sejak dini dan memperbanyak event-event kelas daerah maupun nasional yang digelar di Sulut.
“Pengalaman selama ini renang belum menjadi prioritas dalam pendanaan melalui APBD. Kami berharap ke depan kami akan perjuangkan,” kata anggota DPRD Sulut dari PDI Perjuangan ini.
Ia menambahkan, PRSI Sulut tak muluk-muluk menargetkan prestasi, paling tidak munculnya satu dua atlet renang sudah sangat baik.
“Paling memungkinkan atlet kami kirim berlatih di Jawa yang jam terbang event-nya sangat bagus, sehingga para atlet bisa menambah pengalaman,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unsrat Manado itu.
Akuatik Indonesia Resmi Ganti Nama Jadi Federasi Akuatik Indonesia
Akuatik Indonesia resmi berganti nama menjadi Federasi Akuatik Indonesia. Perubahan ini disahkan dalam Musyawarah Khusus atau Munasus 2024.
