- Dwi Royanto (Semarang)/ VIVA
VIVA – Sukses dengan gelaran gowes internasional Tour De Borobudur beberapa waktu lalu, event gowes untuk mempromosikan wisata Jawa Tengah kembali digelar. Kali ini, olahraga tersebut dibuat dengan tajuk 'Semar Lali Ngonthel'.
Semar Lali Ngonthel merupakan akronim dari Semarang, Boyolali Ngonthel yakni rute bersepeda melintasi kawasan Semarang-Boyolali Jawa Tengah. Kegiatan ini dimotori oleh Komunitas Samba pada 12 Mei 2018 mendatang.
Ketua pelaksana kegiatan Hendra Dharmanto, mengatakan, gelaran Semar Lali Ngonthel tak hanya diikuti pesepeda nasional, namun para pesepeda luar negeri. Seperti Jerman, Jepang hingga Australia.
Berbeda dengan Tour de Borobudur lalu, para bikers dalam 'Semar Lali Ngonthel' akan diajak melewati sejumlah rute perkotaan dan pedesaan. Di kawasan pedesaan, para bikers dapat melihat pemandangan hamparan sawah menghijau serta udara yang cukup sejuk.
“Ini kesekian kalinya gelaran Samba untuk para pencinta sepeda. Rute Semarang-Boyolali yang kami pilih sangat unik dan beragam. Ada kotanya, ada desanya," kata Hendra di Semarang, Minggu, 8 April 2018.
Rute 'Semar Lali Ngonthel' ini akan melewati Semarang-Demak-Grobogan- Ungaran-Salatiga dan berakhir di Boyolali. Detailnya mulai kawasan Pedurungan (Semarang), Karangawen (Demak), Tegowanu, Gubug, Kedungjati (Grobogan), Tempuran, Bringin, Salatiga, Suruh, Karanggede, Simo, Bangak dan Boyolali.
"Rute ini asyik karena ada tanjakan, turunan dan landainya. Belum lagi pemandangannya yang cukup indah," ujarnya.
Selain ajang olahraga, 'Semar Lali Ngonthel' juga membawa misi pariwisata dan aksi sosial selama bergowes mengikuti rute. Doorprize atau hadiah utama diberikan Bank Jateng berupa 5 unit sepeda motor.
“Ini nanti tidak hanya gowes, kita akan ada wisata dan charity-nya. Wisatanya di tempat yang lagi hits banget di Jawa Tengah, kalau charity-nya akan menyentuh juga. Hadiahnya, kami ada 5 unit sepeda motor dan puluhan hadiah menarik lainnya”, tambah Hendra.
Semar Lali Ngonthel yang didukung penuh Bank Jateng sudah membuka pendaftaran peserta sejak akhir Maret lalu. Sampai saat ini sudah sekitar 700 orang sebagai peserta, tak terkecuali peserta dari mancanegara yakni Jepang, Australia dan Jerman.
