- Istimewa
VIVA – Pembangunan dan renovasi venue Asian Games 2018 jadi salah satu tantangan terbesar pemerintah dan INASGOC dalam menyambut gelaran multievent terbesar di Asia tersebut. Apalagi, tinggal 110 hari lagi, Asian Games akan digelar.
Beberapa venue sempat dikritisi pembangunannya. Venue jetski dan layar di Ancol, sempat disorot oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla karena pengerjaannya yang baru mencapai 50 persen. JK pun meminta agar dua venue itu dipercepat pembangunannya.
Sebenarnya, bukan hanya venue layar dan jetski yang membuat khawatir banyak pihak. Masih ada beberapa venue lain yang diragukan pengerjaan dan kualitasnya.
Namun, kekhawatiran itu mulai tergerus. Ketua Pengurus Besar Persatuan Baseball-Softball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi), Andika Monoarfa, menyatakan venue baseball dan softball yang disediakan untuk Asian Games 2018 sudah memenuhi standar internasional.
Terlebih, pemerintah bertindak cepat dalam menanggapi permintaan Federasi Baseball Asia untuk membangun satu lapangan lagi, selain di kompleks Gelora Bung Karno.
"Pada awalny,a memang lapangan Rawamangun tidak ada dalam rencana, akan tetapi terdapat permintaan tambahan lapangan dari Federasi Baseball Asia. Maka dari itu, INASGOC bersama dengan pemerintah DKI segera membangun lapangan tersebut dan bekerja keras untuk menyelesaikannya tepat waktu.” Jelas Andika.
Venue sip, performa atlet nasional pun bisa makin ajib. Ya, itu diakui oleh atlet nasional baseball, Aditya Muflih Mahmud.
Dengan tersedianya lapangan yang berstandar internasional, Aditya dan rekan-rekannya merasa semakin terpacu untuk meraih prestasi. "Melihat apa yang sudah disiapkan, kami sebagai atlet terpacu untuk berjuang maksimal dalam rangka meraih prestasi tertinggi," terang Adit.