- Istimewa
VIVA – Rentetan tragedi bom di Surabaya dan Sidoarjo dalam dua hari terakhir menjadi peringatan bagi pemerintah dan kepolisian akan keamanan serta kelancaran Asian Games 2018.
Meski penyelenggaraan berlangsung di Jakarta dan Palembang, peristiwa yang terjadi secara beruntun merupakan psywar bagi pemerintah untuk memberikan keamanan ekstra terhadap pelaksanaan Asian Games, 18 Agustus hingga 2 September 2018.
"Mengenai adanya tragedi (di Surabaya dan Sidoarjo), kami sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjaga keamanan," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani, saat meninjau persiapan venue Asian Games di Palembang, Senin 14 Mei 2018.
Dia meminta agar masyarakat untuk tidak terpengaruh terhadap tragedi bom di Surabaya. Apalagi, Provinsi Sumatera Selatan dikenal sebagai salah satu daerah zero conflict.
"Tentunya perlu kerja sama seluruh rakyat Indonesia. Kita sama-sama bersatu untuk menyukseskan Asian Games," ujar Puan.
Sementara itu, terkait venue Asian Games, Puan menilai pengerjaan sudah hampir rampung. Dia memuji kinerja pemerintah daerah yang bekerja secara maksimal untuk menyelesaikan pembangunan tepat waktu.
"Berkaitan dengan venue harus selesai maksimal akhir bulan Juni. Apa saja yang belum rampung, saya meminta agar gubernur segera menyelesaikan. Kami optimis semuanya tuntas tepat waktu," terangnya.
Dalam kunjungan hari ini, menko PMK meninjau beberapa venue di Kompleks Jakabaring Sport City (JSC), diawali dari Stadion Boling dan dilanjutkan ke venue Shooting Range, voli pantai, Skate Park, dayung, wisma atlet, dan Stadion Gelora Sriwijaya.
Venue yang baru dibangun maupun dalam tahap renovasi, dianggap memiliki standar berkualitas tinggi dan diharapkan berpengaruh terhadap prestasi atlet.
"Boling terbaik se-Asia dengan 40 line standar internasional. Venue ini sangat luar biasa dan harus berpengaruh terhadap prestasi atlet yang juga harus meningkat," tutur Puan.
