Kunci Sukses Erick Thohir di Satria Muda, Inter, Asian Games

Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Klub basket Satria Muda Pertamina Jakarta tahun ini baru saja sukses menjuarai ajang Indonesia Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018. Senin dini hari WIB, 21 Mei 2018, Inter Milanu memastikan diri lolos ke ajang LIga Champions. Kedua klub berbeda jenis cabang olahraga ini, sama-sama di bawah kepemimpinan Erick Thohir yang saat ini menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018.

Ditekuk Satria Muda, Pelatih Pelita Jaya Kecewa

Atas kesuksesan yang diraih dalam dua klub tersebut, Erick ingin berlanjut dalam Asian Games 2018, yakni dengan sukses penyelenggaraan serta sukses administrasi. Senin 21 Mei 2018 di Kantor INASGOC, Erick mengungkapkan kalau dua kesuksesan di SM Pertamina maupun di Inter memiliki benang merah yang sama. Hal ini akan diterapkan dalam menyukseskan di Asian Games 2018 yang tidak lama lagi digelar.

Erick menceritakan, bagaimana SM Pertamina kala dibeli pertama kali tahun 1999, merupakan tim peringkat terbawah, dengan materi pemain seadanya. “Terus terang untuk tahun pertama, itu semua hadiah dari Tuhan kita bisa juara. Namun setelah itu kita kemudian membangun tim. Mendatangkan pelatih bagus Nat Canson dari Filipina, mencari pemain muda dan akhirnya kita menjadi tim pertama yang juara enam kali beruntun”. 

Format Baru IBL Diharapkan Dongkrak Kualitas Timnas Basket Indonesia

“Dalam mengelola SM Pertamina  bisa sukses, dengan meraih 10 gelar dari 19 tahun berdiri. Harus ada pemimpin yang memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan. Kemudian kita membangun manajemen yang profesional serta transparan. Dalam manajemen tersebut juga harus memiliki satu visi dan misi yang sama, action oriented, dan yang terpenting kita juga membangun  jaringan atau melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak” terang Erick," dalam rilis yang diterima VIVA.

Para pemain Inter Milan berpesta di ruang ganti

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Hal yang menurut Erick juga dilakukan untuk di tim yang lebih besar, Inter Milan. “Saat saya ambil Inter tahun 2013, saya juga melakukan hal yang sama dengan apa yang saya lakukan di SM Pertamina, walau ini lebih sulit karena saya tidak setiap hari tinggal di sana, oleh sebab itu, saya membentuk manajemen yang lebih kuat. Saya menargetkan lima tahun Inter kembali ke LIga Champions dan terbukti tahun ini berhasil”.

“Keberhasilan di Inter Milan tak lepas regenerasi pemain, pemilihan pelatih, manajemen yang memiliki visi yang sama, serta melakukan kolaborasi. Karena dari 220 juta fans Inter ada di China, maka kita kerjasama dengan Sunning. Terbukti selain target Liga Champion tercapai, revenue Inter juga terus tumbuh hingga kini mencapai 220 juta US Dollar. Setelah kita masuk Liga Champions pasti akan tembus diangka 300 juta US Dollar,” terangnya.

Erick juga ingin tahun depan Inter bisa lebih berprestasi, misalnya dengan lolos semifinal Liga Champions. “Untuk mencapai itu kita akan pertahankan Luciano Spaletti di kursi Pelatih, mempertahankan kunci sesuai kebutuhan pelatih, serta memperkuat pemain bertahan dengan menambah pemain. Serta tentu saja membangun klub Inter itu sendiri”.

Asian Games Menanti


Atas kepercayaan dan kesabaran berbagai pihak termasuk penggemar Inter Milan di seluruh dunia, Erick Thohir mengucapkan terima kasih. “Terima kasih para penggemar yang sudah lima tahun kepemimpinan saya setia mendukung dan kepada pemain, pelatih dan manajemen yang telah membawa Inter ke Liga Champions Eropa”.

Tidak kalah penting dari dua kesuksesan di atas adalah Asian Games 2018. Sebuah ajang olahraga terbesar di Asia kini sudah semakin dekat. Hanya 88 hari lagi pentas Asian Games akan digelar di Jakarta dan Palembang. Erick ingin Asian Games 2018 nanti juga sukses seperti perjalanannya di industri olahraga dengan Satria Muda Pertamina dan Inter Milan.

Logo Asian Games 2018 Jakarta-Palembang

“Mengelola Asian Games 2018 tentu lebih sulit lagi, karena latar belakang orang yang saling berbeda. Tetapi saya yakin dengan kepemimpinan, manajemen, visi yang sama dan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak Asian Games 2018 bisa berlangsung sukses,” kata Erick.

Waktu yang tersisa 88 hari lagi, menurut Erick semua sudah harus action oriented.  “Sekarang ini kita harus aksi tidak ada lagi wacana. Tadi kita rapat bersama seluruh departemen kita kumpulkan, untuk dibahas apa aksi yang akan dilakukan dari masing-masing departemen tersebut. Kita harus sama-sama berlari, kita ini lari marathon harus kuat sampai pelaksanaan nanti sehingga saya sebagai pemimpin akan mengambil keputusan tegas. Manajemen harus professional, transparan dan memiliki satu visi dan misi," ucapnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya