- Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS
VIVA – Tak ada yang spesial dalam menu latihan sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. Dia melahap menu latihan yang sama dengan atlet lain selama persiapan menuju Kejuaraan Dunia Atletik U-20.
Namun, ada dua faktor yang membuat Zohri akhirnya bisa meledak dan jadi juara di Kejuaraan Dunia Atletik U-20, Finlandia.
Pelatih sprint Indonesia, Eni Sumartono, menyatakan Zohri memiliki perbedaan yang mutlak dengan pelari lainnya. Frekuensi langkah Zohri lebih cepat ketimbang sprinter muda lain.
Inilah yang membuat Zohri bisa tampil apik di Kejuaraan Dunia Atletik U-20. "Kelebihan itu memang harus dimiliki oleh setiap sprinter," kata Eni.
Kesuksesan Zohri jadi juara sebenarnya tak diprediksi. Makanya, Eni kaget saat mengetahui Zohri bisa mengalahkan dua sprinter Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, dalam nomor 100 meter.
"Perbaikan dalam teknik start miliknya juga berpengaruh. Sejak awal, teknik start dia sebenarnya kurang bagus," terang Eni.
Kesuksesan Zohri mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya dari Presiden RI, Joko Widodo. Jokowi berencana untuk mengundang Zohri dalam sebuah pertemuan.
Jokowi juga berniat untuk merenovasi rumah Zohri. Real Estate Indonesia pun akan memberikan rumah kepada Zohri di Nusa Tenggara Barat. (one)
