Alex Noerdin: Stadion Jakabaring Milik Kita, Kenapa Dirusak

Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Sumber :
  • Sadam Maulana (Palembang)/ VIVA

VIVA – Saat persiapan sejumlah venue di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan sudah hampir rampung, permasalahan baru kini justru muncul.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Permasalahan itu timbul karena aksi kurang terpuji yang dilakukan oknum suporter Sriwijaya FC saat pertandingan menghadapi Arema FC, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu 21 Juli 2018.

Karena ulah suporter, sebanyak 373 kursi Stadion Gelora Sriwijaya dalam kondisi rusak parah, terdiri 182 di tribun utara dan 191 di tribun selatan. Karena kerusakan fasilitas stadion membuat persiapan Asian Games 2018 menjadi terganggu.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Stadion Gelora Sriwijaya sendiri baru saja direnovasi guna menghelat pertandingan sepakbola wanita Asian Games. Dan kini renovasi harus kembali dilakukan karena kerusakan kursi single seat.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

"Saya sangat kecewa, sedih dan kesal dengan tindakan yang dilakukan oknum suporter. Mengapa anak-anak kita merusak punya sendiri, stadion ini dibangun pakai uang negara, sponsor dengan susah payah," kata Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, Senin 23 Juli 2018.

Alex sudah meninjau langsung kondisi tribun stadion tadi pagi. Dalam kesempatan ini, sebanyak 75 prajurit TNI Batalyon Zeni Konstruksi 12 Karana Jaya turut terjun langsung turun membantu membersikan puing-puing dan merecovery kursi stadion.

Gubernur meluapkan kekecewaannya ketika melihat langsung puing-puing dari kursi single seat di stadion yang jadi markas klub Sriwijaya FC. Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini juga meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas agar tidak terulang lagi kejadian serupa.

"Perusak aset pemerintah merupakan suatu tindak pidana. Saya minta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas ulah oknum suporter. Mereka harus bertanggungjawab karena ini perbuatan pidana, kriminal," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya