VIVA – Menjadi juara di pentas internasional, tak lantas membuat segala perhatian tertuju kepada Fauzan. Tak tersorot, prestasinya bagai hilang ditelan bumi.
Perlakuan kepadanya juga tak beda dari masyarakat biasa. Fauzan, bahkan sampai kesulitan mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya pernah melamar jadi polisi, daftar IPDN, tak ada satu pun yang lulus. Untuk masuk instansi pemerintah masih agak sulit, karena karate tradisional belum masuk KONI," ujar Fauzan kepada wartawan.
"Akhirnya, saya kerja menjadi pramuniaga di salah satu toko ritel," katanya.
Hal ini, tentunya sangat miris. Sebab, pemuda 20 tahun pernah mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas pada kejuaraan karate tradisional tingkat dunia, WASO World Championship, di Praha, Republik Ceko, pada Januari 2018 lalu.
Namun, karena cabang beladiri yang dipelajarinya belum masuk KONI, dia jadi kesulitan untuk mencari kerja dengan jalur prestasi. Beruntung, masalah tersebut kini sudah tuntas dan Fauzan juga telah mendapat perhatian dari pemerintah.
"Saya ingin jadi polisi dan orangtua juga memiliki harapan yang sama. Sekarang, sudah dibantu oleh Kapolda agar dibuatkan surat rekomendasi supaya masuknya dipermudah," ucap Fauzan.