Polri Klaim Target Jarak Atlet Menuju Venue Tercapai saat Uji Coba

Logo Asian Games 2018 Jakarta-Palembang
Sumber :
  • BUMN.go.id

VIVA – Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa menuturkan, Korlantas Polri telah melakukan evaluasi terkait rekayasa lalu lintas berupa pembatasan lalu lintas. Berdasarkan hasil evaluasi, pembatasan kendaraan yang melintas menurut Royke berhasil menurunkan kemacetan sekitar 20 persen.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

"Evaluasi ada peningkatan sudah mendekati 20 persen. jadi mengurangi kepadatan 20 persen atau menambah kelancaran 20 persen," ujar Royke di Mapolda Metro Jaya, Senin 30 Juli 2018.

Royke menjelaskan, terdapat tiga paket kebijakan yang telah diambil dalam rangka kelancaran arus lalu lintas untuk kelancaran Asian Games. Tiga paket itu berupa pembatasan kendaraan pribadi, pembatasan angkutan barang sumbu tiga ke atas dan peningkatan pelayanan angkutan umum.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Untuk pembatasan kendaraan, pihaknya telah menerapkan sistem ganjil genap yang diperluas, bahkan waktunya hingga akhir pekan. Uji coba pun telah dilakukan selama tiga minggu terakhir. Nantinya, pada 1 Agustus 2018, ganjil genap tersebut akan mulai resmi diberlakukan sampai akhir Asian Games. 

Royke menjelaskan, ganjil genap tidak diterapkan di semua penggal jalan di Jakarta, tetapi hanya di delapan penggal jalan. Pertama adalah existing ganjil genap di Jalan Thamrin hingga Sudirman dan sebagian Jalan Gatot Subroto. Lalu dari Cawang ke arah Kelapa gading, ditambah Cawang ke arah Semanggi, Senayan ke arah Tomang, Kuningan, dan ditambah terkahir di Pondok Indah.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

"Jamnya jadi 6.00 pagi sampai 21.00," kata Royke. 

Royke mengklaim, sistem tersebut cukup efektif karena secara bergantian kendaraan terurai di beberapa penggal tertentu dengan aturan ganjil genap tersebu. "Kalau itu tidak dilakukan saya pikir itu sulit kami mengatasi buka tutup itu, karena ketika atlet dan ofisial dan rombongan lewat kan ada buka tutup. mereka lewat kita tutup sana sini, selesai lewat kita buka kembali," kata Royke. 

Royke menambahkan, kelancaran itu ditujukan baik kepada atlet, ofisial, maupun penonton. Kelancaran, kata Royke, paling utama adalah dari penginapan atau akomodasi menuju venue. Kemudian, kelancaran lalu lintas dari bandara Cengkareng ke Kemayoran, wisma atlet dan beberapa venue.

"Nah memang di Jakarta sendiri yang agak krusial masalah lalin, di mana target yang diberikan harus 30 menit, paling banyak 35, dari penginapan sampai venue. Kita sudah ujicoba dan telah memenuhi target," kata Royke. 

Namun, Royke menambahkan, kegiatan-kegiatan atlet di luar pertandingan juga harus ada kelancaran, misalnya saat para peserta hendak ke tempat wisata. Untuk mengawal para atlet dan official, sekitar 4 ribu personel lalu lintas disiapkan. 

"Pemain, ofisial maupun pelatih mungkin mau ada sesuatu yang tertinggal dan harus bepergian ke tempat lain ke dua titik tadi juga kami harus berikan kelancaran," ujar Royke. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya