Ketua PP PERTINA kecewa Publik Baru Sorot Valentinus Saat Sakit Parah
- instagram/@kemenpora
VIVA – Terkait kondisi petinju Pelatnas Asian Games 2018, Valentinus Nahak, Ketua Pengurus Pusat Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), Brigjen Pol. Johny Asadoma, akhirnya angkat bicara. Valentinus saat ini terbaring sakit di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, karena penyakit kelenjar getah bening.
Disebut Johny, Valentinus adalah petinju Pelatnas yang tidak mendapat pembiayaan dari pemerintah. Diungkap Johny, Valentinus dibiayai oleh PP Pertina selama di Pelatnas. Soal penyakit yang dialami oleh Valentinus, Johny sempat mengutarakan kekecewaan PP Pertina kepada publik dan media.
Sebab menurutnya, saat Valentinus meraih prestasi semua media seakan diam dan tidak menyorotinya. Namun saat petinju berusia 20 tahun ini sakit keras, baru publik dan media menyorotinya.
"Saya bingung, kenapa waktu dia (Valentinus) berprestasi tidak ada yang peduli. Sekarang giliran sakit, rame-rame orang tanya-tanya Valen (panggilan Valentinus). Ada apa?" kata Johny saat dihubungi VIVA, Selasa 31 Juli 2018 sore WIB.
lebih lanjut dikatakan Johny, pihak PP Pertina, dan selurung pengurus di daerah saat ini sudah bekerjasama untuk membantu biaya pengobatan Valentinus. Selain itu, Johny juga memastikan jika bantuan yang diberikan dari kemenpora, disampaikan langsung ke keluarga Valentinus.
"Kami dari Pengurus Pusat (Pertina), Pengurus Daerah Bali, dan Pengurus Kota Denpasar, sudah urunan buat membiayai pengobatan Valentinus. Kemarin juga saya dapat telepon dari sesmenpora, Pak Gatot Dewa Broto, yang mengatakan juga akan memberikan bantuan," ujar Johny melanjutkan.
"Saya pastikan bantuan untuk Valentinus dari Kemenpora disampaikan langsung kepada keluarga, dan tidak melalui Pertina," ucapnya.
Kondisi Valentinus saat ini sangat memprihatinkan. Akibat penyakitnya, badan Valentinus yang tadinya kekar sangat kurus hanya tulang berbalut kulit. Padahal, Valentinus masih tampil membepa Kontingen Tinju Indonesia di ajang Test Event Asiam Games 2018, Februari 2018 lalu.
