Sambangi Italia, Tim Para Cycling RI Berbenah Hadapi Asian Para Games

Aksi atlet Para Cycling Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia di Maniago, Italia
Sumber :
  • KBRI Roma

VIVA – Tim Balap Sepeda Difabel Indonesia baru saja menuntaskan penampilannya ajang Para-Cycling Road World Championship di kota Maniago, Italia akhir pekan lalu. Kejuaraan yang baru pertama kali diikuti skuat Merah Putih ini merupakan bagian dari program persiapan jelang turun di pentas Asian Para Games pada 6-13 Oktober 2018.

WNI Kapten Kapal Malta Wafat Serangan Jantung, Jenazah Dipulangkan

Meski belum berhasil menorehkan prestasi besar, namun semangat juang luar biasa menjadi inspirasi dari para duta difabel Tanah Air yang menarik sejumlah apresiasi.

Keterbatasan fisik atau pun kondisi sebagian peralatan yang jauh di bawah standar Kejuaraan Dunia tak menyurutkan tekad mereka melakukan yang terbaik, bahkan hingga ada yang mengalami kecelakaan hingga patah tulang.

Apresiasi Unik untuk Atlet Asian Games dan Asian Paragames 2018

Tim Indonesia terdiri dari 22 orang, dengan 13 atlet, empat pilot atlet tunanetra, dan lima orang ofisial dengan dipimpin Dr Fadillah Umar selaku koordinator tim.

Tim Para Cycling Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia di Maniago, Italia

Aset Warisan Asian Games dan Para Games, Lari ke Mana?

Kejuaraan Dunia Para Cycling 2018 merupakan kompetisi para atlet difabel kelas dunia dari 40 negara, mempertandingkan sejumlah nomor untuk jenis sepeda (cycling) dan sepeda tangan (handcycle) dengan jalur yang cukup menantang sepanjang 13,8 kilometer melalui sejumlah medan yang berbeda.

Kombinasi pemandangan dan lanskap yang turun naik melewati sisi pegunungan Dolomite, danau hingga pusat kota dengan jalanan aspal maupun paving block.

KBRI Roma melansir, Wali Kota Maniago, Andrea Carli menyampaikan kegembiraannya atas ikut sertanya Indonesia dalam event kali ini, dan mengharapkan kerja sama yang lebih erat lagi antara Italia dan Indonesia khususnya dalam pengembangan olahraga para-cycling ini.

Atlet cycling andalan Tim Indonesia, Muhammad Fadli menyampaikan kebanggaannya dapat bertanding dengan para atlet dunia, sehingga memacu dirinya untuk lebih keras berlatih. Ia juga menyampaikan manfaat catatan waktu yang didapatnya lebih baik dari sebelumnya, karena harus berpacu mengimbangi lawan yang jauh lebih tangguh dan cepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya