Kronologi Tim Tenis Indonesia Terusir dari Wisma Atlet Palembang
- VIVA.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA – Jelang berlaga di perhelatan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, tim tenis Indonesia telah tiba menyiapkan kondisi terbaik. Namun, sejumlah situasi kurang baik harus mengiringi Christoper Rungkat cs setibanya di Kota Pempek itu.
Mendarat di Palembang pada Kamis 16 Agustus 2018, Skuat Merah Putih tak bisa langsung menempati wisma atlet. Hal ini diketahui terkait terjadinya kelebihan kuota. Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, pun menuturkan kejadian tersebut.
"Kemarin pas sampai Palembang, ada kendala saat kita enggak dapat kamar di wisma atlet karena kata petugas di sana kamarnya penuh. Ada beberapa negara yang sebelumnya booking kamar 12, tapi ternyata pas datang mintanya 20," ungkap Aldila Sutjiadi kepada VIVA.
"Akhirnya waktu itu kita dialihkan dulu ke kost-kosan gitu dan baru sehari setelahnya baru dipindahkan ke hotel, bukan ke wisma atlet," tambahnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti), Rildo Ananda Anwar, memuji keputusan panitia penyelenggara (INASGOC) yang menempatkan Tim Tenis Indonesia ke hotel.
"Tidak ada masalah jika Tim Tenis Indonesia tidak menginap di Athlete Village dan mendahulukan atlet dari negara lain. Saya rasa itu keputusan yang tepat dan saya ucapkan terima kasih kepada INASGOC," ujar Rildo Ananda Anwar dalam rilis resmi PB Pelti.
Sebenarnya, PP Pelti telah mengantisipasi akan terjadinya kelebihan kuota Wisma Atlet dengan menyiapkan penginapan untuk menampung Tim Tenis Indonesia.
"Kita sih sudah menyiapkan Wisma tetapi INASGOC telah menyediakan hotel untuk menampung Tim Tenis Indonesia. Itu kan lebih baik dan nyaman bagi petenis Indonesia," jelasnya.
