- Dokumentasi INASGOC
VIVA – Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan sukses meraih medali emas di Asian Games 2018, Selasa 21 Agustus 2018. Berlaga di nomor 62 kg, Eko Yuli berhasil menorehkan total angkatan 311 kilogram.
Dalam perlombaan, Eko Yuli mengaku sempat deg-degan melihat total angkatan yang diraih rivalnya. Sebab, lifter asal Vietnam, Vinh van Trinh mempunyai rekor angkatan yang lebih bagus dari Eko Yuli pada SEA Games 2017 silam.
"Tadi lifter asal Vietnam (Vinh van Trinh) itu kan pemegang medali emas SEA Games 2017. Terus pas dia angkat 179 kg, sempat deg-degan," kata Eko Yuli, kepada wartawan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 21 Agustus 2018.
"Tapi pas kami lihat angkatan dia yang kedua tadi sudah mulai berat. Makanya kami coba 175 kg. Kalau itu kena, ya harus di atas 180 kg supaya lebih berat lagi. Strategi dari kami harus lebih tinggi di snatch, kami tinggalin jauh dulu lalu otomatis di clean and jerk bisa kami atur," ucapnya.
Sementara itu, pelatih kepala PB PABBSI, Dirdja Wihardja mengaku sudah memetakan para pesaing Eko Yuli. Menurutnya, kekuatan maksimal dari Vinh van Trinh sudah diwaspadai sejak lama. Dan ia pun telah memiliki strategi untuk mengalahkan total angkatannya.
"Saya pribadi sudah mendata kekuatan lawan terutama Vietnam dan Korea Utara yang sudah kami pantau terus. Kekuatan maksimal lifter Vietnam kemarin seperti apa, sudah kami pantau," kata Dirdja.
"Kenapa kami angkat 175 kg? sebenarnya tim pelatih sudah yakin dengan lifter Vietnam yang angkatan terbaiknya di kejuaraan terakhir itu 171 kg. Jadi, beban naik 1 dan 2 kg sudah luar biasa berat, makanya sulit kalau untuk mencapai angka 179," sambungnya.
