- ANTARA FOTO/INASGOC/Rakhmawaty La'lang
VIVA – Atlet senam artistik putri Indonesia, Rifda Irfanaluthfi, gagal menyumbangkan medali bagi kontingen Merah-Putih. Berlaga pada babak final kategori meja lompat (vault), Rifda cuma sanggup menyelesaikan laga di posisi 4.
Dalam laga yang digelar di di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018, atlet berusia 19 tahun ini mampu meraih skor 13,287. Namun, poin tersebut belum cukup bagi Rifda untuk menggondol medali pada Asian Games 2018.
Pada babak final kategori ini, medali emas berhasil didapatkan oleh atlet Korea Selatan, Seojeong Yeo dengann skor 14,387. Medali perak direbut atlet gaek dari Uzbekistan, Oksana Chusovitina dengan skor 14,2 dan perunggu diraih oleh Rye Yong-Pyon dari Korea Utara dengan skor 13,875.
Meski tak memberikan medali bagi Indonesia, Rifda mengaku bangga bisa menembus 4 besar di Asia. Ia juga merasa senang karena bisa menampilkan yang terbaik di depan pelatih dan keluarga.
"Alhamdulillah, bisa jadi pesenam pertama Indonesia yang masuk urutan 4 besar. Pelatih tadi bilang sudah good job, terus kedatangan keluarga juga menambah semangat," kata Rifda.
Rifda mengaku sempat grogi. Ia juga merasa belum puas dengan penampilannya. Sebab, ada beberapa catatan dari pelatih yang harus diperbaiki.
"Saya tadi sedikit grogi, apalagi kalau pas nunggu dipanggil itu bisa grogi banget. Saya juga tadi dikoreksi pelatih agar kaki dan body shape bisa lebih rapi," ucapnya. (one)
Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia
Mantan Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Zulkifli Tanjung melempar kritik untuk pelaksanaan Musyawarah Nasional PBTI. Dia berbicara karena gerah.
