Kalah dari Taiwan, Karateka Indonesia Kecewa dengan Wasit

Karateka Indonesia, Sandy Firmansyah
Sumber :
  • VIVA / Yudha Pratama

VIVA – Karateka Indonesia, Sandy Firmansyah kecewa dengan kepemimpinan wasit dalam pertandingannya melawan karateka Taiwan, Hsu Weichun di Asian Games 2018. Menurutnya, keputusan wasit sangat merugikan.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Dalam duel yang digelar di JCC Assembly Hall, Senin 27 Agustus 2018, Sandy sempat unggul 3-2. Namun, saat duel memasuki 10 detik terakhir, Sandy mendapat pukulan dari lawan sehingga lawannya mendapat poin.

Menurut Sandy, sang lawan seharusnya tak mendapat poin. Sebab, pukulannya dinilai membahayakan.

Nagham Abu Samra, Juara Karate Asal Palestina Meninggal Usai Serangan Biadab Israel

"Target saya sebenarnya medali emas. Lawan pertama saya memang salah satu yang terkuat, dia termasuk 10 besar dunia. Tapi, pernah saya kalahkan pada Kejuaraaan Asia di Yordania," ujar Sandy kepada wartawan.

"Pada saat kejadian, kebetulan saya unggul 3-2. Pada 10 detik terakhir, saya terkena pukulan lawan dan sampai terjatuh lalu masuk medis. Tapi, wasit tetap ambil poin. Setahu saya, itu pelanggaran. Mungkin kalau sudah lewati dia, saya bisa ke final," jelasnya.

Pecah Rekor, Inkanas Raih Emas World Karate Federation Youth League

Tak tinggal diam, Sandy sempat melayangkan protes. Dia sangat terpukul dengan kekalahan ini.

Ditemui di waktu berbeda, Syamsuddin, selaku pelatih, memberikan pernyataan yang lebih lengkap. Namun, dia menerima jika anak asuhnya dikalahkan oleh karateka asal Taiwan.

"Sandy memang sudah unggul. Cuma lawannya bisa mencuri pukulan. Kita protes sebenarnya, harusnya dianulir. Tetapi dokter mengatakan tidak apa-apa, kecuali ada darah atau ada bekas, baru dinyatakan kontak," jelasnya. 

"Karena dokter menyatakan tidak apa-apa dan masih bisa bertanding, jadi juri tetap ambil poin," kata Syamsuddin. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya