Ganda Putri Pencak Silat Bisa Gagal Raih Emas karena Salah Panitia

Ganda putri pencak silat Indonesia, Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti
Sumber :
  • Dokumentasi INASGOC

VIVA – Wakil Indonesia dalam cabang olahraga pencak silat nomor seni ganda putri, Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti sukses menyumbang medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tampil di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Rabu 29 Agustus 2018, mereka mendapat nilai total 574.

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

Hasil itu membuat Ayu/Dwi unggul 10 poin dari pesaing terdekatnya, Saowanee Chanthamunee/Oraya Choosuwan dari Thailand. Namun, jalan yang dilalui pasangan Indonesia tidaklah mudah.

Saat tampil, mereka sempat dibuat terganggu oleh pemukul gong yang jadi pertanda waktu habis. Sedianya setiap peserta mendapat jatah tiga menit untuk menampilkan atraksinya.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Namun, saat itu, waktu baru berjalan dua menit 45 detik dan gong tanda waktu habis sudah dipukul. Padahal, masih ada beberapa gerakan yang belum dilakukan oleh Ayu/Dwi. Beruntung, para penonton dan pelatih memberi mereka isyarat untuk melanjutkan.

"Dalam pikiran kami juga heran kenapa sudah ada bunyi gong. Tapi, kami percaya kepada suporter dan pelatih yang bilang belum, jadi kami teruskan," ujar Ayu usai pertandingan.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

"Kami terbiasa dalam latihan, ada gerakan yang belum dilakukan tapi kok waktu sudah habis. Kami fokus, jadinya diteruskan saja," timpal Dwi.

Andai saja Ayu/Dwi menghentikan aksinya di atas lapangan, dapat dipastikan gelar juara akan melayang. Karena mereka akan terkena hukuman penalti dari juri.

"Kalau tadi berhenti, kami kalah. Karena akan kena pengurangan 15 poin. Itu terjadi karena pemukul gong tegang, mereka mengakui itu," terang pelatih Indonesia, Tulus Priyadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya