- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Ada satu sisi menarik dari perhelatan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang tahun 2018 ini. Selain prestasi kontingen Indonesia yang memukau, satu hal fenomenal lainnya adalah begitu besarnya animo masyarakat untuk memburu maskot Asian Games, Bhin-Bhin, Kaka dan Atung.
Betapa fenomenalnya boneka berkarakter hewan asli Indonesia; burung cendrawasih, badak dan rusa bawean ini hingga menjadi salah satu cerita yang paling menyedot perhatian publik selain antrean tiket di sejumlah cabang olahraga.
Lantas faktor apa yang menjadikan banyak sekali orang sangat ingin memiliki boneka maskot tersebut?
Dari pengakuan sejumlah pengunjung yang datang langsung berburu boneka tersebut di toko resmi merchandise Asian Games di Gelora Bung Karno, ada beberapa hal yang melambungkan popularitas ketiga sekawanan maskot ini.
"Kalau sekilas memang ini layaknya boneka biasa sih. Tapi, desain sama paduan warnanya matching aja gitu jadi kesannya lucu dan seneng koleksi maskot Asian Games," ujar Wilma, mahasiswi asal Depok.
Sementara itu, penuturan berbeda juga diutarakan oleh salah satu penjaga Super Store merchandise, Laras, yang setiap hari kebanjiran pengunjung yang ingin membeli boneka tersebut.
"Waktu awal-awal pembukaan Asian Games itu sebenarnya nggak begitu laku dan pengunjung disini juga tidak seramai sekarang. Tapi pas tiket festival yang Rp10.000 mulai berlaku pengunjung membludak cari maskot karena mungkin sudah jadi sebuah tren boomingnya Asian Games," jelas Laras.
"Kan boneka ini pasti diberikan ke semua atlet peraih medali Asian Games, dan jarang-jarang juga Indonesia bisa tuan rumah kayak sekarang, belum tentu 50 tahun bisa lagi. Jadi banyak yang bilang ada nilai historisnya gitu," tambahnya.
Sepanjang penyelenggaraan Asian Games, toko semi permanen yang terletak di area festival Zona Bhin-Bhin plaza tenggara Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta ini benar-benar jadi destinasi yang paling dituju para pengunjung, demi memiliki boneka fenomenal tersebut.
