Asian Games Bikin Perekonomian Lokal Bergairah

Pedagang memanfaatkan momen Asian Games 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly (01-09-18)

VIVA – Asian Games 2018 telah membawa banyak keuntungan. Salah satunya, di wilayah Tangerang yang mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah pada cabang olahraga pentathlon di Sekolah Menengah Atas Adria Pratama Mulya Tigaraksa. Ini menjadi peluang emas bagi para usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menjajakan barang-barang yang memiliki ciri khas dari Tangerang.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Salah satunya batik khas Tangerang yang memiliki dominasi warga ungu dan motif kacang. Serta, adanya topi bambu khas Tangerang yang dipadukan dengan batik.

"Satu hal keberuntungan untuk kami yang setidaknya dapat menjajakan apa yang menjadi ciri khas Tangerang. Kami juga pasarkan dengan memberikan para ofisial negara cenderamata khas daerah sini. Agar mereka mau lagi kembali ke sini," kata panitia lokal INASGOC, Ahmed Zaki Iskandar, Sabtu, 1 September 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Kami ini buat dengan berbagai macam bentuk. Jadi, ada batik yang memang kain dan ada juga yang sudah menjadi berbagai macam benda seperti tas atau dompet. Minat dari para wisatawan internasional ini lebih pada barang-barang ini seperti tas atau dompet," ungkap Ayu Safitri, perajin batik Tangerang asal Cikupa.

Dengan harga Rp60-150 ribu, selama dua hari pelaksanaan Asian Games di Tangerang, Ayu dapat mengumpulkan Rp4-5 juta dari hasil penjualan.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

"Untungnya belum kami ketahui, yang pasti dua hari ini sudah hampir Rp5 jutaan. Ini beruntung sekali untuk kami, karena kalau biasanya, sehari satu juta pun sudah untung," ujarnya.

Dalam proses pembuatan, ia telah menyiapkan 500 buah tas dan dompet sejak tiga bulan lalu yang memang disiapkannya untuk Asian Games.

"Sudah kami siapkan jauh-jauh hari. Dan buatnya dibantu tiga rekan lainnya biar tidak kesusahan. Untuk satu buah tas atau dompet ini bisa satu sampai dua hari, tergantung dari si pembuatnya," terang Ayu.

Ia berharap dengan adanya event besar tersebut, wilayah Tangerang dapat terus ditunjuk sebagai lokasi yang layak menyelenggarakan acara-acara internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya