- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Besaran bonus untuk atlet peraih medali di Asian Games 2018 dipastikan tak akan mengalami pemotongan apapun. Nominal yang diberikan sudah bersih, karena pajak dipastikan ditanggung penuh oleh negara.
"Pajak ditanggung negara. Jadi (misalnya) Rp1,5 miliar (untuk peraih medali emas) itu bersih. (Pajaknya) ditanggung negara. Bukan enggak bayar pajak, tapi ditanggung negara," ungkap Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan, Purwanto saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Jakarta, Senin 3 September 2018.
Adapun dana yang digelontorkan untuk menanggung pajak atlet tersebut, lanjut Purwanto, sudah termasuk dari total jumlah biaya anggaran untuk penyelenggaraan Asian Games yang berjumlah Rp8,1 triliun. Di mana untuk anggaran pajaknya di kisaran Rp1 triliun.
"Angka tadi sudah termasuk pajak Rp8 triliun tadi. Pajaknya sekitar Rp1 triliun. Sudah termasuk bonus atletnya itu, sudah itung all tadi," ungkapnya.
Sebagai informasi, seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk memberikan bonus untuk para atlet yang berlaga di Asian Games 2018. Peraih medali emas, mendapatkan Rp1,5 miliar, di mana bonus itu diberikan langsung dalam bentuk buku tabungan dan ATM Bank Rakyat Indonesia.
Untuk peraih medali perak perorangan, mendapatkan bonus Rp500 juta, dan perunggu sebesar Rp250 juta. Untuk atlet beregu, peraih emas Rp750 juta per orang. Perak Rp300 juta per orang, dan perunggu Rp150 juta per orang.
Atlet yang tidak dapat medali akan mendapat bonus Rp20 juta. Sedangkan untuk pelatih dan asisten pelatih juga nendapatkan bonus dengan kisaran dari Rp750 juta sampai Rp25 juta tergantung medali yang diperoleh oleh atlet yang berada di bawah bimbingannya.
Untuk total bonus, pemerintah mengatakan negara mengucurkan hingga lebih kurang Rp210 miliar. Nominal tersebut tidak termasuk anggaran untuk Asian Paragames. Anggaran diambil langsung dari APBN.
