Kisah Inspiratif 3 Anak Buruh Migran Raih Medali Emas

Menaker apresiasi 3 atlet peraih medali emas anak buruh migran.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

VIVA – Menteri Tenega Kerja Republik Indonesia, Hanif Dhakiri, memberikan penghargaan kepada tiga orang atlet yang berhasil mendapatkan medali emas dalam ajang Asian Games 2018. Ketiga atlet tersebut adalah Rindi Sufriyanto di cabang olahraga Panjat Dinding Estafet, Aji Bangkit Pamungkas (Pencak Silat), serta Aries Susanti Rahayu (Panjat Tebing). Mereka merupakan anak-anak dari Pekerja Migran Indonesia atau TKI. 

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Penghargaan berupa uang langsung diberikan oleh Hanif kepada tiga orang atlet berprestasi tersebut didampingi para orangtuanya di kantor Kemenaker, Jakarta, Senin, 3 September 2018.

"Terima kasih kepada para atlet hebat kita yang membawa nama harum bangsa. Yang membuat kami bangga sebagai Indonesia," kata Hanif. 

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Selain uang dari Kemenaker RI, tiga atlet tersebut juga mendapatkan penghargaan berupa uang sebesar Rp25 juta dari BRI dan Rp25 juta dari BNI, serta perlindungan program jaminan sosial selama 48 bulan dari BPJS. Hanif mengapresiasi kerja keras para orangtua ketiga atlet itu, sekaligus dapat mendidik anak-anak ini menjadi orang-orang yang bisa membawa nama bangsa Indonesia menjadi besar melalui olahraga. 

"Jangan anggap remeh yang namanya pekerja migran Indonesia atau TKI. Karena itu juga pekerjaan halal, baik. Itu pekerjaan yang sudah berkontribusi banyak terhadap negara ini," kata Hanif. 

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Hanif berharap semangat para orangtua yang melahirkan atlet-atlet terbaik itu menjadi inspirasi orang banyak di Indonesia. Meski bekerja jauh dari keluarga, namun dapat berinvestasi dalam pendidikan terhadap anak-anaknya. 

"Saya ingin ke depan, anak TKI tidak melahirkan TKI. Anak buruh tidak melahirkan buruh. Anak TKI melahirkan atlet, anak TKI melahirkan menteri, anak TKI dapat melahirkan gubernur, melahirkan bupati, pengusaha, dan kelak suatu hari anak TKI melahirkan presiden," kata Hanif disambut riuh tepuk tangan para tamu yang hadir. 

Dalam kesempatan sama, Hanif sedikit membocorkan komunikasinya dengan Menpora. Hanif meminta agar ketiga atlet maupun atlet cabor lain yang berprestasi, dijadikan PNS di Kemenaker.

"Saya sebenarnya sudah komunikasi dengan Menpora. 'bos ini bisa gak itu anak-anak TKI peraih medali itu, saya ambil untuk jadi PNS'. Kata Menpora ke saya,'tenang bro, semua peraih medali, baik emas, perak, maupun medali perunggu, semua akan kita tarik jadi PNS di Kemenpora'. Karena kemenpora sudah narik, ya sudah saya tawarkan lagi, kalau ada dari semua anak-anak tersebut berminat Kementerian Tenaga Kerja, kami terbuka untuk mereka," kata Hanif. 

Di akhir sambutannya, Hanif berpesan khusus kepada ketiga atlet tersebut agar tidak berhenti di pendidikan formal atau sekolah. Hanif khawatir pasalnya banyak di Indonesia, anak muda hebat justru berhenti sekolah saat mendulang prestasi di pendidikan informal.

"Pesan saya kepada mereka, karena mereka ini orang hebat. Kalau sudah jadi orang hebat, pesan saya satu, jangan lupa sekolah. Kan kadang kala ada orang hebat, misalnya anak artis, lalu top, sekolahnya tinggal. Main musik, sudah top, sekolahnya ditinggal. Nah kalian ini tetap harus jadi atlet yang terhebat sampai sepuncak-puncaknya. Sekolahnya harus selesai, kuliah setinggi-tingginya," kata Hanif. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya