Konsultan AS Dongkrak Prestasi Atletik Indonesia

Emilia Nova turun di nomor 100 meter lari gawang Asian Games 2018
Sumber :
  • ANTARA FOTO/INASGOC/M Agung Rajasa

VIVA – Kedatangan konsultan pelatih, Harry Marra, jadi faktor penting kemajuan prestasi atletik Indonesia. Bagaimana tidak, Tim Atletik Indonesia berhasil mencatat sukses di Asian Games 2018 lalu.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Marra jadi sosok penting di balik kesuksesan Tim Atletik Indonesia saat meraih dua medali perak dan satu medali perunggu Asian Games.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, mengakui kehadiran konsultan pelatih asal Amerika Serikat tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan atlet-atlet Indonesia.

Sport Centre Sumut Target Rampung Juli 2024, Ini Pesan Menko PMK

Menurutnya, perbedaan yang terjadi saat kehadiran Marra adalah pencapaian di Asian Games 2018 yang melebihi prestasi dari Asian Games 2014.

Selain mampu memacu prestasi para atlet, Marra juga terbilang sukses mentransfer ilmu kepada pelatih-pelatih lokal. Apalagi, Marra mempunyai keahlian melatih di 10 nomor.

4 Fakta Kelvin Kiptum Pemenang London Marathon Meninggal Dunia karena Kecelekaan

"Harry Marra itu konsultan, ia bertugas mendampingi pelatih-pelatih kita. Sekarang hanya dia, belum ada pembicaraan untuk menambah lagi. Karena dia kan dasa lomba, dia sudah menguasai 10 nomor. Itu keuntungan kita bekerja sama dengan dia, kalau dibandingkan hasil Asian Games 2014 dapat satu emas, sedangkan Asian Games 2018 dapat dua perak dan satu perunggu," kata Tigor, saat ditemui wartawan di Asrama Atlet PB PASI, Permata Hijau, Jakarta, Kamis, 13 September 2018.

"Kita tidak bisa menilai dari jumlah emasnya. Misalnya sekarang tim estafet kita bisa menembus 39 detik, kita tidak pernah membayangkan sebelumnya. Sapwaturrahman bisa menembus 8 meter. Zohri bisa juara dunia," ucapnya.

Tigor juga menambahkan, bahwa peran Marra selama bekerja di PB PASI sangat banyak menguntungkan bagi para atlet. Terlebih, Marra yang sangat menjunjung tinggi dasar sprint untuk acuan pematangan teknik yang benar kepada atlet.

"Menuju Roma itu jalannya macam-macam dan tidak harus melewati satu nomor. Tapi kita selalu percaya sprint sebagai dasarnya. Dengan menguasai sprint, ke nomor lainnya akan gampang," ujar Tigor melanjutkan.

"Sekarang sudah ada bukti, Zohri jadi juara dunia, (tim estafet putra) 4x100 meter mendapat perak dan mampu mengalahkan China yang membuat kami mendapat perak serasa emas. Dan itu menjadi catatan positif bahwa pelatih-pelatih kita mampu menyerap arahan Harry, kemudian mereka mampu mentransfer latih teknik ke atlet dengan benar," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Asian Athletics Association (AAA). (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya