Cerita Hidup Hary dan Ukun, Sang Juara Dunia Bulutangkis

Hary dan Ukun saat menjalani latihan jelang Asian Para Games 2018.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Nama Hary Susanto/Ukun Rukaedi mungkin tidak setenar Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Namun, untuk soal prestasi, Hary/Ukun tidak kalah dengan Kevin/Marcus.

Apresiasi Unik untuk Atlet Asian Games dan Asian Paragames 2018

Hary/Ukun merupakan pasangan Para Bulutangkis ganda putra yang saat ini menduduki peringkat 1 dunia. Mereka juga berstatus Juara Dunia 2017.

Mereka pun menjadi atlet andalan bagi Indonesia di Asian Para Games 2018 di Jakarta 6-13 Oktober 2018.

Aset Warisan Asian Games dan Para Games, Lari ke Mana?

Ukun mengatakan, sebelum meraih prestasi orang yang memiliki kebutuhan khusus sempat dianggap remeh. Ia pun kemudian menjawab dengan sebuah prestasi yang tidak bisa dianggap remeh.

"Ya namanya di Indonesia ada lah pasti kalau kita sempat dianggap sebelah mata. Tapi, sekarang kami malah jadi kebanggaan keluarga dan orang-orang di sekitar," kata Ukun saat ditemui VIVA di GOR Hartono Trade Center, Solo Baru, Senin, 17 September 2018.

Ketua INAPGOC Klaim Asian Para Games 2018 Terbaik Sepanjang Sejarah

Ukun menuturkan, dia mengalami keterbatasan fisik sejak lahir. Salah satu kakinya tumbuh tak sempurna dan berukuran lebih kecil.

"Dulu yang memperkenalkan bulutangkis itu kakak saya. Kemudian jadi hobi, dan sekarang malah membuat kehidupan saya lebih dari kecukupan," ujar Ukun yang memiliki keterbatasan sejak kecil.

Hal yang sama dikatakan Hary. Pria asal Jawa Barat ini mengaku bangga bisa meraih prestasi di tengah keterbatasannya.

Baca: Kisah Putri, Tunanetra Penyanyi Lagu Resmi Asian Para Games 2018

Melihat Atlet Para Badminton Berlatih

Hary memiliki keterbatasan usai mengalami kecelakaan lalu lintas pada 1997. Ketika itu usianya sekitar 20 tahun. Akibat kecelakaan itu, tulang punggung Hary tak bisa lagi berfungsi normal.

"Tahun 2017 adalah yang paling berkesan buat saya. Saat itu bisa menjadi Juara Dunia dan mengalahkan pasangan China. Kami bisa membuktikan di tengah keterbatasan untuk bisa meraih prestasi yang bagus," ujar Hary.

Sayangnya, meski mereka berhasil mengharumkan nama Indonesia, namun ketika itu tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Hary/Ukun mengakui, saat itu mereka tidak mendapatkan bonus dari pemerintah.

Meski demikian mereka tetap bersyukur dengan apa yang sudah didapatkan saat ini. Apalagi, Hary berhasil menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari jalur prestasi. Sedangkan Ukun juga seorang PNS, meski bukan dari jalur prestasi.

"Sekarang kami sangat bersyukur dengan perhatian dari pemerintah. Apalagi, untuk Asian Para Games 2018 ini, semua sudah diperhatikan oleh pemerintah. Kita sekarang tinggal main saja dan memberikan yang terbaik. Saya berharap mereka yang memiliki keterbatasan tidak perlu minder ataupun takut untuk keluar," ujar Ukun.

Sementara itu, Pemerintah menjanjikan bonus yang sama dengan atlet Asian Games yang meraih medali. Peraih emas di Asian Para Games juga akan mendapatkan bonus Rp1,5 miliar.

"Mendengar bonus sebesar itu kami jadi tambah semangat. Kami minta dukungan dan doa dari semua masyarakat Indonesia," kata Hary. (one)

Baca: Kisah Nurrahman Melatih Atlet Difabel Jadi Juara Bulutangkis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya