Menpora Kirim Atlet X-Sport Bantu Korban Bencana di Palu

Menpora Imam Nahrawi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

VIVA – Menteri Pemuda Olahraga, Imam Nahrowi akan mengajak atlet yang menjuarai Indonesia Open X-Sport Championship (IOXC) 2018, untuk mengunjungi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Hal tersebut dikatakannya saat membuka kegiatan IOXC 2018 di Scientia Square Park, Tangerang.

Tinjau Latihan Timnas Indonesia U-19, Menpora Sampaikan Pesan Presiden

"Kita kembali mendapatkan musibah, di mana saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah mengalami gempa dan tsunami," katanya, Minggu, 30 September 2018.

Seperti pada Asian Games 2018 lalu, ia pun mengajak para atlet peraih medali untuk mengunjungi para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang saat itu baru saja diguncang gempa dan membutuhkan bantuan. 

Ketum KONI Minta Panitia Besar PON 2024 Segera Dibentuk

"Sama seperti saat Asian Games 2018, kita ingin mengajak para atlet untuk melihat langsung, menyaksikan dan merasakan langsung seperti apa korban gempa di Lombok waktu itu," ungkapnya. 

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menghibur para korban terutama anak-anak yang menjadi korban bencana alam yang saat ini tengah melanda Indonesia. 

Di depan Menpora Gubernur Sumut Paparkan Persiapan PON 2024

"Mereka senang atlet datang, mereka gembira saat atlet menampilkan keahliannya, kebolehannya, untuk itu nanti di IOXC 2018, yang jadi juara ikut saya ke Donggala dan Palu," terang Imam.

Tak hanya itu, rasa duka pun turut disampaikan para narapidana yang berada di Rumah Tahanan Klas I Tangerang. Sebanyak 2.000 warga binaan pemasyarakatan setempat menggelar solat gaib, doa bersama serta penggalangan dana untuk para korban bencana alam di Sulawesi Tengah tersebut.

Rasa duka mendalam bahkan dirasakan salah satu Narapidana dengan kasus narkotika yang nyatanya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah.

"Sedih saya mengetahui kampung saya terkena musibah. Saya tidak bisa membantu saudara-saudara saya disana. Semoga dengan doa ini mampu meringankan mereka dan saya harap Pemerintah cepat membantu mereka. Kalau keluarga memang sudah tidak ada di sana tapi, saya memang lama tinggal disana selama 15 tahun sebelum akhirnya, pindah ke Serang," kata Rahmat  (40) yang sudah berada di Rutan selama 1 tahun ini.

Sementara, Kepala Rutan Klas I Tangerang, Dedi Cahyadi mengatakan, hal ini sebagai bentuk kepedulian begitupun dengan aksi penggalangan dana yang dilakukan.

"Untuk dana kami sumbang dari para jajaran yang nantinya akan dikirim melalui dompet amal untuk bantu rekan kita disana," ungkapnya.

Diketahui, pada Jum'at, 28 September 2018 gempa yang terjadi di wilayah di Donggala, Sulawesi Tengah dengan kekuatan 7.4 SR pada pukul 17.02 WB yang berdampak pada beberapa daerah lainnya.m terutama Palu hingga terjadi tsunami setinggi 1,5 meter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya