Satu Menit Doa untuk Palu di Pembukaan Asian Para Games 2018

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani
Sumber :

VIVA – Bencana alam kembali mengguncang tepat sebelum digelarnya multievent olahraga internasional. Jika sebelum pembukaan Asian Games 2018 ada gempa yang menghancurkan Lombok, kini sebelum pembukaan Asian Para Games 2018, gempa meluluhlantakkan Palu dan Donggala.

Apresiasi Unik untuk Atlet Asian Games dan Asian Paragames 2018

Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC), menyampaikan ungkapan belasungkawa untuk para korban bencana di Palu, Donggala, dan Mamuju. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari.

Meski demikian, persiapan Asian Para Games 2018 memang sudah dilakukan jauh sebelum bencana gempa terjadi. Oleh sebab itu, INAPGOC berharap gelaran Asian Para Games nanti bisa menghibur dan membantu para korban.

Aset Warisan Asian Games dan Para Games, Lari ke Mana?

"Sebelum pembukaan Asian Games ada gempa di Lombok. Kemudian sebelum pembukaan ada tiga gempa, di Palu, Donggala, dan Mamuju. Jadi walaupun sebelum ada gempa di Palu kami sudah mempersiapkan pembukaan dan mengambil momentum untuk memberikan support kepada para korban bencana," ucap Okto kepada wartawan, Kamis 4 Oktober 2018.

"Ini menjadi komitmen kami di seluruh elemen Asian Para Games, bahwa kemenangan dan kesuksesan akan menghibur para korban bencana," katanya.

Ketua INAPGOC Klaim Asian Para Games 2018 Terbaik Sepanjang Sejarah

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kenyataan (Menko PMK), Puan Maharani, mengonfirmasi bahwa akan ada doa bersama selama satu menit, dalam Opening Ceremony Asian Para Games.

Menurut Puan, bencana gempa yang menimpa Palu dan Donggala sama sekali tak bisa membuat Indonesia mundur dari status penyelenggara Asian Para Games. Senada dengan Okto, Puan juga tahu bahwa persiapan Asian Para Games sudah berlangsung sejak lebih dari setahun lalu.

"Kita harus siap dalam kondisi apa pun. Meski banyak saudara-saudara kita yang terkena bencana kita tidak bisa mundur atau tidak melaksanakannya. Dalam (upacara) pembukaan memang yang kita harapkan adalah kegembiraan. Karena memang kita tidak bermaksud melupakan kesedihan atau bencana yang dirasakan saudara-saudra kita, dalam rangkaian opening ceremony kita akan melakukan satu menit doa bersama," ujar Puan kepada wartawan.

"Dimana seluruh yang hadir ataupun yang bisa menonton bisa ikut mendoakan saudara-saudara kita yang terkena musibah," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya