Sabet Perak, Perenang Indonesia Deg-degan Dikepung 3 Atlet China

Atlet Para Renang Indonesia, Guntur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/18.

VIVA – Cabang olahraga Para Renang kembali menyumbangkan medali di Asian Para Games 2018. Guntur berhasil menyumbangkan medali perak di nomor 100 gaya punggung putra di Stadion Akuatik, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018. 

Kolaborasi Akuatik Indonesia dengan Komunitas Renang Indonesia di Festival OWS Bali

Guntur mencatatkan waktu 1 menit 19,35 detik. Emas diraih oleh atlet asal China, Haijiao Xu yang menorehkan catatan waktu 1 menit 11,74 detik. Sementara itu, perunggu diraih oleh Zaki Zulkarnain yang juga berasal dari Indonesia dengan catatan waktu 1 menit 19,95 detik. 

Guntur bercerita jika ia sempat deg-degan sebelum bertanding. Apalagi lawan yang dihadapi adalah negara China, di mana ada tiga atlet yang turun di nomor tersebut. 

Anggota TNI Serda Archia Febra Raih Penghargaan Usai Taklukan Selat Sunda Sejauh 39 Kilometer

"Aduh awalnya berdebar-debar juga karena kan musuhnya China ada tiga. Tapi Alhamdullilah Allah memberi saya rezeki, bisa memberikan yang terbaik meski hanya perak," kata Guntur. 

Sebenarnya Guntur tidak menyangka dapat meraih medali perak. Sebab, ia hanya menargetkan medali perunggu. 

Munasus PB Akuatik Indonesia Bahas Perubahan Nama

Guntur merasa puas dengan hasil yang dicapainya. Apalagi ia bisa memecahkan waktu terbaiknya saat di ASEAN Para Games di Malaysia 2017. Ketika itu, Guntur mencatatkan waktu 1 menit 20 detik. Sekarang, di Asian Para Games, Guntur mencatatkan waktu 1 menit 19,35 detik.  

"Saya senang bisa memecahkan rekor pribadi saya. Saya ingin teman-teman lebih bersemangat, karena usia saya sudah 35 tahun," ujar Guntur. 

Guntur berharap, Zaki Zulkarnain akan menjadi generasi penerusnya yang lebih sukses dari dirinya. Apalagi Zaki juga sukses menggondol medali perunggu. 

"Saya rasa Zaki adalah generasi pas untuk penerus saya. Saya juga merasa inilah medali terakhir saya di Asian Para Games, ya karena usia saya sudah 35 tahun. Saat di Asian Para Games 2014, saya sebenarnya mendapatkan medali perak untuk nomor estafet, namun kemudian terkena diskualifikasi. Jadi perak ini terbayarkan sudah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya