- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Pelatih tim para atletik Indonesia, Purwo Adi Sanyoto meminta atlet binaannya Sapto Yogo Purnomo tetap rendah hati usai meraih dua medali emas di Asian Para Games 2018 pada nomor lari 100 meter dan 200 meter putra T37.
Sapto Yogo saat ini memang menjadi sorotan karena ia mampu menyabet dua medali emas. Selain itu, dia juga berhasil memecahkan rekor Asia di nomor lari 100 meter T37.
"Tetaplah membumi dan tetaplah menjadi Sapto Yogo yang saya bina selama ini," kata Purwo.
Purwo pun berharap Sapto terus fokus mengembangkan prestasi alih-alih tenggelam dalam ketenaran. Sebab, diusianya yang masih 20 tahun, Purwo meyakini Sapto dapat mempertajam catatan waktu larinya.
Apalagi, Sapto masih membutuhkan poin agar mampu mencapai targetnya untuk tampil di Paralimpiade 2020 di Tokyo.
"Pesan saya untuk Sapto Yogo, jangan berhenti jadi atlet sebelum tampil di Paralimpiade. Tahun depan dia harus mengikuti Kejuaraan Dunia atau Grand Prix agar bisa mendapatkan poin untuk ke Paralimpiade," ucapnya.
Sementara itu, terkait pencapaian dua medali emas Sapto Yogo di Asian Para Games 2018, Purwo mengaku hal itu cukup mengejutkan.
Pasalnya, atlet asal Purwokerto itu sebelumnya cuma ditargetkan meraup medali emas dari nomor lari 100 meter T37 putra yang memang menjadi andalannya. Sedangkan, di nomor lari 200 meter T37, di mana Sapto juga mendapatkan emas, tim pelatih Indonesia sejatinya memprediksi perak.
"Saat ini performa Sapto memang benar-benar di puncak. Performanya di lari 100 meter itu istimewa. Namun saya percaya dia dapat berlari lebih cepat," tuturnya.