Dana Fantastis yang Harus Disiapkan Indonesia Demi Olimpiade 2032

Ketua INASGOC, Erick Thohir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Sukses menggelar Asian Games 2018, Jakarta-Palembang, Indonesia menargetkan untuk bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Namun, demi bisa menjadi tuan rumah, Indonesia harus menyiapkan bujet yang super besar.

Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Dari data yang dihimpun, untuk perhelatan Asian Games saja, Indonesia setidaknya harus menghabiskan dana Rp24 triliun. Jumlah tersebut meliputi investasi di bidang infrastruktur (Rp13,7 triliun), penyelenggaraan (Rp8,2 triliun), dan pembinaan atlet (Rp2,1 triliun).

Setidaknya, menurut Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Erick Thohir, jika Indonesia ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dana yang dibutuhkan mencapai empat kali lipat.

Indonesia Terus Jaga Asa jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

"Kalau nanti pemerintah, siapa pun Presidennya tidak siap, ya jangan. Ketimbang Indonesia dipermalukan," kata Erick.

Meski begitu, Erick menyatakan bukan tak mungkin Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade. Sebab, Indonesia sebenarnya sudah memiliki modal seperti infrastruktur yang sudah berdiri sekarang.

INABGOC Bergerak Cepat Kejar Proses Bidding Olimpiade 2032

Infrastruktur warisan Asian Games 2018, disebut Erick, sudah seharusnya dipelihara agar bisa diteruskan untuk menggelar Olimpiade 2032 mendatang,

"Penting sekali event macam ini ada di Indonesia. Sebab, seperti Asian Games, bukan cuma sebatas event olahraga. Tapi, mempersatukan bangsa," terang Erick.

Soal lokasi penyelenggaraan, ada dua tempat yang layak menjadi tuan rumah Olimpiade. Jakarta dan Jawa Barat, disebut pengusaha 48 tahun itu, layak menjadi tuan rumah Olimpiade karena berbagai keunggulan fasilitasnya.

"Terbaik versi saya untuk Olimpiade 2032 adalah Jakarta dan Jawa Barat. Masalahnya di lapangan sepakbola. Tak mungkin, gara-gara Olimpiade, harus buat lagi lima lapangan sepakbola. Di mana tempatnya? Maka dari itu, mau tak mau, Jawa Barat dan Banten juga harus kerja sama," ujar Erick. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya