Bandung Bank BJB Gagal Akhiri Paruh Musim Dengan Manis

Tim Voli Bank BJB saat menghadapi BNI 46
Sumber :
  • Dede Idrus

VIVA – Tim putri Bandung Bank BJB gagal mengakhiri putaran pertama Proliga 2018 dengan manis. Mereka harus mengakui ketangguhan Jakarta BNI 46 dengan skor akhir 1-3 (26-24, 15-25, 23-25, 19-25).

Pemred tvOnenews.com, Jurnalis Pertama Indonesia Peraih Six Star World Marathon

Dalam laga yang digelar di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu 23 Desember 2018, Bandung Bank BJB tampil menggebrak diset pertama. Anak asuh Teddy Hidayat ini sempat unggul 26-24.

Namun, masuk set kedua BNI 46 coba bangkit dan akhirnya sukses menutup pertandingan dengan 15-25. Dominasi BNI 46 kembali berlanjut diset ketiga, mereka mampu membalikan keadaan dengan skor 23-25.

Olahraga Ini Ampuh Bakar Lemak Opor dan Rendang, Bye-bye Perut Buncit!

BNI 46 semakin percaya diri diset keempat. Anak asuh Risco Herlambang ini menang mudah atas Bandung BJB dan mengakhiri pertandingan dengan poin 19-25.

Pelatih Jakarta BNI 46, Risco Herlambang, bersyukur anak asuhnya meraih hasil positif di sesi terakhir. Meski, timnya sempat dikagetkan dengan perlawanan tim lawan.

Diplomasi Stadion Tiongkok, Eksploitasi Ekonomi atau Kemitraan Murni di Afrika?

"Kaget lihat BJB main bagus dia bola pertamanya bagus. Bahkan, tim kami sempat ke bawa irama main mereka di set pertama. Jadi kita sempat tertinggal," ujar Risco usai pertandingan.

Setelah putaran pertama berakhir, Risco mengaku akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Dia melihat timnya masih banyak kekurangan dibeberapa sektor.

"Perjalanan masih panjang, putaran kedua ada empat pertandingan lagi Ingsya Allah kalau masuk final four ada beberapa perubahan tipe main kita. Kalau kita tetap begini musuh pasti tahu," terangnya.

Sementara itu, Asisten manajer Bandung Bank BJB, Adik Rega Pahla, mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit dipertandingan tersebut. Dia menilai wasit banyak melakukan kesalahan yang merugikan timnya.

"Kecewa dengan kepemimpinan wasit, waktu kita ngejar poin itu, ada beberapa keputusan yang kontroversi. Harusnya bola tiga kali tapi disangka 4 kali. Dan, itu membuat mental pemain terpengaruh," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya