Para Raksasa Bulutangkis Dunia yang Terpaksa Jadi Penonton China Open

BWF World Championships 2019.
Sumber :
  • BWF

VIVA – BWF World Tour Super 750, Fuzhou China Open 2019 sudah memasuki fase tergenting menuju final. Ya, turnamen berhadiah total 700.000 Dolar Amerika Serikat ini sudah sampai ke babak semifinal.

Gugur di China Open 2023, Perut Rehan Naufal Disebut Tidak Ideal sebagai Atlet

Sejak pertama kali digelar hingga memasuki fase semifinal, sudah banyak cerita dan peristiwa yang menarik terjadi terutama tentang para raksasa-raksasa bulutangkis dunia yang kini dipaksa menjadi penonton saja.

Di hari pertama yang digelar pada 5 November 2019, sudah cukup banyak raksasa bulutangkis dunia yang bertumbangan. Mulai dari Juara Dunia 2019, Pusarla V Sindhu yang secara tak terduga dihajar ranking 42 dunia Pai Yu Po. Ratu bulutangkis terkaya sedunia itu dikalahkan melalui rubbergame dengan poin 21-13, 18-21 dan 21-19.

Daftar Juara China Open 2023

Lalu ada  ratu bulutangkis dunia, Carolina Marin yang mendadak mundur saat berhadapan dengan ranking 1 dunia, Tai Tzu Ying. Pemegang 3 gelar Juara Dunia dan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, terpaksa mundur karena cedera.

Dan ratu bulutangkis Amerika Serikat, Beiwen Zhang yang secara mengejutkan dikalahkan tunggal putri Ri, Gregoria Mariska Tunjung.

Raja Bulutangkis Dunia Ganas, Harapan Jojo ke Final China Open 2023 Pupus

Sedangkan di sektor tunggal putra, ranking 8 dunia Anthony Sinisuka Ginting dilibas peringkat 9 dunia, Ng Ka Long Angus.

BWF World Tour.

Pada hari kedua, 6 November 2019, semakin banyak saja raksasa bertumbangan. Yang paling tragis tentunya raja raksasa tunggal putra dunia, Lin Dan. Pemegang 5 gelar Juara Dunia dan peraih medali emas Olimpiade Beijing dan London tersungkur dalam perang saudara dengan ranking 3 dunia, Chen Long.

Selanjutnya ada juara turnamen termahal dunia, Indonesia Open 2019, Akane Yamaguchi yang terpaksa angkat kaki dari arena Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China. Penguasa ranking 4 dunia itu ditumbangkan ranking 33 dunia dari Malaysia, Soniia Cheah.

Sementara ratu bulutangkis India, Saina Nehwal secara mengejutkan dikalahkan ranking 22 dunia, Cai Yan Yan. Ranking 9 dunia itu dipaksa menyerah cuma dalam dua game saja.

Ada juga raja ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen yang dikalahkan ranking 28 dunia, Huang Kai Xiang/Liu Cheng. Ranking 7 dunia itu dihajar melalui rubbergame dengan angka 21-11, 10-21 dan 21-10.

Masih dari sektor ganda putra, Juara Dunia Junior 2018, Di Zi Jian/Wang Chang dikalahkan Goh Sze Wei/Nur Izzuddin dari Malaysia.

Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Di sektor ganda campuran peraih medali emas European Games 2019, Marcus Elis/Lauren Smith juga mengalami nasib nahas. Pemegang ranking 9 dunia itu dihabisi duet Malaysia peringkat 11 dunia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.

Sedangkan di sektor ganda putri, ada juara India Open 2019, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menderita kekalahan memalukan dari ranking 14 dunia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean.

Pada hari ketiga, 7 November 2019, korban ganasnya China Open 2019 semakin bertambah banyak, juara All England Open 2018, Shi Yuqi mendadak mundur saat menghadapi Rasmus Gemke. Kemudian yang tergempar tentunya kekalahan yang dialami Chen Long dari tangan seniornya Lu Guangzu.

Lantas, ranking 8 dunia Han Chengkai/Zhou Haodong yang tumbang di tangan duo Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Dan jawara Asia, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang dihajar Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Han Chengkai/Zhou Haodong

Ada juara Korea Open 2019, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang dilumat runnerup All England Open 2019, Aaron Chia/Soh Woi Yik.

Ada juga ranking 7 ganda putri dunia, Du Yue/Li Yin Hui yang menjadi korban perang saudara melawan penguasa ranking 10 dunia, Li Wen Wei/Zheng Yu.

Dan yang paling menggegerkan tentunya kekalahan ratu Olimpiade Rio 2019, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dari duo cantik asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.

Pada sektor tunggal putri, gadis belia pembantai raksasa French Open 2019, An Se Young juga mendadak mengalami kekalahan dari tangan unggulan 7 He Bing Jiao.

Selanjutnya di hari ke empat, 8 November 2019, atau di babak perempatfinal, China bernasib tragis, ganda andalan mereka penguasa ranking 3 dunia, Li Junhui/Liu Yuchen  secara tak terduga diamuk Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Juara Dunia 2018 itu bahkan tak berdaya dihajar dalam dua game saja.

Yang tak kalah membuat geger dunia ialah kekalahan Juara Dunia 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dari tangan ranking 14 dunia, Aaron Chia/Soh Woi Yik.

BWF World Tour.

The Daddies dikalahkan dengan waktu sengat cepat, cuma selama 25 menit. Kekalahan juara All England Open 2019 ini menjadi sorotan karena di laga sebelumnya mereka meraih kemenangan paling tragis saat melawan pemegang medali emas Olimpiade Rio 2016, Zhang Nan dan duet barunya, Ou Xuan Yi. Laga itu berkesudahan dengan skor langka, 11-21, 21-18 dan 30-29.

Pada sektor tunggal putra, Juara Dunia 2017, Viktor Axelsen menjadi korban duel super besar melawan Juara Dunia 2018 dan 2019, Kento Momota. Kemudian, Jonatan Christie yang dipecudangi raja tunggal putra Eropa, Anders Antonsen.

Sementara di sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, duet RI yang sedang naik daun karena menjuarai turnamen BWF Super 750 dua kali beruntun, Denmark Open dan French Open dipermalukan ranking 3 dunia, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Nasib serupa dialami ranking 4 dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang ditumbangkan ranking 11 dunia, Goh/Lai.

Nah, kini mereka semua ini cuma berstatus sebagai penonton saja di Fuzhou China Open 2019, dan mereka akan menjadi saksi siapa saja yang bakal mengalami nasib serupa dengan mereka di semifinal yang akan dilangsungkan Sabtu siang ini, 9 November 2019.

Baca: Tragis, Kini Giliran Tunggal Putra China Hancur di Fuzhou China Open

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya