- VIVA/Rahmad Noto
VIVA – Pemerintah Kota Surabaya akhirnya mengizinkan Persebaya Surabaya tetap berkandang di Surabaya untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2020. Rencananya, Persebaya akan tetap menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 November Tambaksari.
Sebelumnya, polemik sempat terjadi saat Pemkot Surabaya berencana merenovasi Stadion Gelora Bung Tomo sehingga diprediksi nantinya kandang bakal skuat Arek Suroboyo itu tak bisa dipergunakan pada kompetisi musim ini.
Hal itu diwacanakan dalam rangka persiapan kota Surabaya sebagai salah satu kota tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 mendatang.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Surabaya, Edi Santoso mengatakan bahwa dari rapat koordinasi diputuskan selama rumput lapangan belum dibongkar, pertandingan bisa dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Tomo sampai akhir Juli 2020.
"Proyek Cipta Karya kalau dihitung kurva S penggantian rumput itu bisa dimulai bulan Agustus. Artinya bulan Maret, April, Mei, Juni dan Juli Stadion GBT masih bisa dipakai Persebaya," ungkap Edi Santoso seusai rapat dengan manajemen Persebaya, Rabu 22 Januari 2020.
Sementara itu, untuk pertandingan selanjutnya pada bulan Agustus 2020, Edi menyebut Stadion Gelora 10 November (G10N) akan diproyeksi sebagai homebase Persebaya. Namun, pihaknya akan kembali menggelar rapat bersama manajemen Persebaya dan Bonek terkait konstruksi keamanan di Stadion G10N tersebut.
"Soal Gelora 10 Nevember, kita rapatkan minggu kedua bulan Juni, nanti bicara teknis. Karena masih perlu bicara konstruksinya dengan ahli konstruksi. Kaitannya dengan pengamanan. Karena stadion ini lama tidak dipakai, meski sudah dironovasi," jelasnya.
Sebelumnya, pendukung Persebaya bonek sempat mengancam akan mengelar demo besar-besaran jika Persebaya tidak diberikan ijin pemain di Surabaya. Kekhawatiran itu muncul karena Stadion GBT akan direnovasi untuk persiapan gelaran Piala Dunia U20 2021.
Baca juga:
