Kisah Penemu Bakat Pertama Raja Bulutangkis Dunia

Kento Momota
Sumber :
  • Badminton Association of Malaysia (BAM).

VIVA – Siapa yang tidak kenal Kento Momota, sang raja bulutangkis dunia dari sektor tunggal putra. Kento menduduki rangking 1 dunia, tidak aneh rasanya bila Momota punya banyak fans di penjuru dunia termasuk Indonesia.

Sastra: Media Propaganda Penjajah

Namun seperti sudah banyak diketahui, Momota sendiri memang punya kedekatan tersendiri dengan Indonesia. Rupanya, dari awal berkarier, pemuda 25 tahun tersebut ditangani oleh pelatih dari tanah air.

Malah yang pertama menemukan bakat Momota adalah orang Indonesia asli, yakni Imam Tohari, yang sekarang melatih Timnas Singapura. Mereka bertemu ketika Momota bersekolah di Tomioka High School dan Imam menjadi pelatih di sana.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Tunggal putra Jepang, Kento Momota

Yang menarik adalah, setelah Momota lulus dan Imam menjajaki karier baru, Tomioka High School yang sekarang sudah berubah nama menjadi Futaba High School, melanjutkan tradisi memakai tenaga pengajar, atau pelatih dari Indonesia.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Sejak era Imam sampai sekarang ada empat pelatih yang bekerja untuk Tomioka High School. Dan untuk saat ini dua orang masih aktif.

Kedua orang tersebut adalah Anton Kurnia yang melatih sejak 2017. Sedangkan satunya lagi Stefanus Ricky Kristiawan yang bergabung sejak 2014.

Pebulutangkis Jepang, Kento Momota.

Untuk Anton dia sebelumnya sempat bergabung dengan klub Jayaraya dan bekerja di Taufik Hidayat Arena. Dia juga mempersunting mantan penggawa Timnas bulutangkis Jepang U-13, Yamasaki Yashami. Sedangkan Ricky dulunya bergabung dengan PB Tangkas sebelum kemudian diajak bergabung menggantikan posisi Imam Tohari.

Menurut Saito, penanggung jawab jurusan bulutangkis di Futaba High School, pihaknya sejak lama memang kagum dengan Indonesia. Mereka banyak belajar dari pebulutangkis kita karena punya berbagai macam teknik.

"Kami rasa juara selama ini banyak datang dari Indonesia. Kami menganggap Indonesia ideal, karena itu pada 2008 sempat trainning camp di Surabaya dan sempat syok saat di sana," kata Saito.

Saito, Penanggung Jawab Jurusan Bulutangkis Futaba High School.

"Pebulutangkis Indonesia punya banyak teknik, jadi kami mau mengikuti. Dan untuk Momota, gaya Indonesia sangat cocok," sambungnya.

Menurut Ricky, Futaba High School secara umum memang mengajarkan hal serupa dengan di Indonesia, baik dari segi materi latihan atau kurikulumnya.

"Semua hampir sama dengan di Indonesia, yang diajarkan. Cuma anak-anak Jepang memang disiplin, selalu semangat, dan tidak pernah manja," kata pria asal Klaten itu.

Baca: Agar Tak Terpapar Virus Corona, Tim Bulutangkis RI Wajib Lakukan ini

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya