Legenda Tenis Ini Ternyata Punya Masa Kelam

Petenis Serbia, Novak Djokovic
Sumber :
  • Instagram/@wimbledon

VIVA – Seorang anak dari wilayah Belgrade, Serbia yang dulu dilanda perang, pernah mendengar ledakan keras dari bom ketika dia tidur. Di saat yang bersamaan, ia bermimpi memenangkan Wimbledon. 

Modus Berlibur, Polisi Gagalkan Pengiriman 9 WNI Diduga Korban TPPO ke Serbia

Saat usia muda, pria Serbia itu telah menyaksikan banyak pemboman dalam masa perang, dan keadaan itu membuatnya tidak memiliki kemungkinan untuk melakukan sesi latihan tenis demi mengejar impiannya itu.

Terlepas dari masa sulit yang pernah dialaminya itu, pria bernama Novak Djokovic tersebut berhasil menjadi juara dan telah menjadi legenda olahraga tenis.

5 Negara yang Memiliki Angka Kematian Akibat Kanker Tertinggi

"Sulit berbicara atas nama Roger dan Rafa. Saya sangat menghormati dan mengagumi mereka dengan apa yang telah mereka capai, dan apa yang telah mereka lakukan baik di dalam dan di luar lapangan," katanya saat ditanya bagaimana bisa berhasil mendominasi tenis saat ini.

"Saya bisa berbicara atas nama saya sendiri. Kita semua memiliki lintasan yang berbeda dalam hidup kita. Kita semua tumbuh dalam keadaan yang berbeda, negara yang berbeda, serta pendidikan yang berbeda," ujarnya, dilansir dari Essentiallysport, Senin 9 Maret 2020.

Baru 17 Tahun, Pemain Serbia Ini Jadi Rebutan AC Milan dan Real Madrid

Petenis berusia 32 tahun itu pernah berjuang untuk melewati segala rintangan, yang membuatnya semakin kuat hari demi hari. Hal itu mengingatkan dirinya tentang rasa lapar, untuk mencapai sesuatu yang signifikan dalam olahraga.

"Saya dibesarkan di Serbia selama masa perang tahun 90-an. Dalam masa sulit di negara kami, kami harus mengantre roti, susu, air dan beberapa hal dasar dalam hidup. Hal-hal itu membuat kamu lebih kuat dan lebih lapar untuk sukses," tuturnya.

"Saya datang dari keadaan yang tidak ada artinya, dan kehidupan yang sulit. Itu adalah pondasiku dan kenyataannya saya datang dari ketiadaan serta keadaan hidup yang sulit bersama keluarga,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya