Presiden UFC Enggak Peduli Virus Corona

Presiden UFC, Dana White
Sumber :
  • Essentiallysports

VIVA – Merebaknya virus Corona Covid-19 membuat seluruh dunia terkejut. Banyak warga yang panik, dan tidak sedikit acara besar dibatalkan demi mencegah meluasnya virus tersebut.

Selamatkan Orangtua dari Kebakaran, Mantan Petarung UFC Mark Coleman Kritis di RS

Meski demikian, ada yang tetap ingin menggelar pertandingan, walaupun sudah mengetahui risikonya. Seperti yang diusulkan oleh panitia Ultimate Fighting Championship.

Mereka memberikan ide, dengan mengadakan pertarungan di dalam arena kosong. Tujuannya, untuk meminimalisir penularan virus yang yang cukup mematikan itu.

Pengakuan Legenda MMA Royce Gracie Setelah Memeluk Agama Islam

Namun, Presiden UFC, Dana White, tidak menyukai ide yang diberikan. Terutama, saat ada pertarungan utama antara Tony Ferguson yang akan berhadapan Khabib Nurmagomedov, pada 18 April mendatang.

"Saya tidak ingin melihat beberapa arena menghentikan atau menangguhkan pertarungan. Maksud saya, bisakah Anda bayangkan seperti apa bentuknya jika tidak ada penonton? Tapi, kita akan lihat bagaimana nantinya," ujarnya, dilansir dari Essentiallysport, Senin 9 Maret 2020.

Usai Jeka Saragih Guncang UFC, Eperaim Ginting Hadapi Petarung Irlandia di Cage Warriors

Dana tampak percaya diri dengan kemampuannya untuk menangani situasi darurat itu. Sebab, acara yang baru saja digelar belum lama ini, ONE Championship: King of the Jungle terbukti aman untuk penonton.

"Aku tidak peduli tentang virus Corona. Sejauh yang saya ketahui, kami akan terus menjalankan bisnis kami. Kami melibatkan Dr Davidson, dan kami selalu mencari keselamatan para petarung, apa pun itu," katanya.

Pernyataan Dana itu memang menunjukkan, seolah ia hanya peduli dengan bisnis. Tapi, ia memang seorang pengusaha yang akan berjuang dengan segala cara agar bisa mendapatkan keuntungan.

Saat ini, ia terlihat sangat optimis mengenai masa depan acara-acara UFC. Tapi, jika situasi semakin memburuk, maka Komisi Atletik Negara Bagian di Amerika Serikat mungkin terpaksa turun tangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya