Kena Imbas Corona, IBL 2020 Seri ke-7 Batal Digelar di Jakarta

Logo Indonesia Basketball League (IBL)
Sumber :
  • Main Basket

VIVA – Indonesia Basketball League (IBL) 2020 kena imbas mewabahnya virus corona. Alhasil, seri ketujuh yang sedianya berlangsung di Hall A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 13-15 Maret 2020 batal digelar.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Junas Miradiarsyah selaku Direktur IBL mengatakan pihaknya tak ingin mengambil risiko dengan ngotot menggelar seri ketujuh di Jakarta. Mengingat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengambil sikap tak mengeluarkan izin keramaian.

(Baca juga: Kunci Louvre Bikin Pacific Caesar Gigit Jari di Derby Surabaya)

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Salah satu dampak dari kebijakan itu sudah dirasakan Liga 1 2020. Pertandingan Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya yang sedianya berlangsung Sabtu 7 Maret 2020 ditunda.

"Iya karena wabah corona ini. Kemarin kita rencana mau tetap diusahakan, karena kemarin surat rekomendasi sudah ada. dari Kapolsek juga sudah ada, hari ini rencananya menunggu dari Polres," tutur Junas.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Tapi kalau kita lihat perkembangan situasinya kita khawatir apabila mendekati hari H, walaupun kita tak harapkan yang terburuk, yang kita pikirkan adalah kalau misal ada sesuatu dan itu sudah semakin mepet H-1 atau H-2,s udah tak ada pilihan lagi. Nanti maskin susah," imbuhnya.

Dengan situasi seperti ini, akhirnya seri ketujuh IBL 2020 dipindah ke Malang. Kebetulan pihak IBL sudah melakukan survei ke GOR Bimasakti guna persiapan menjadi tuan rumah babak playoff.

Satria Muda vs Bima Perkasa di IBL 2020 Seri 5

"Malang sudah kami survei. sebelum Malang ini, kita coba semuanya. Pertama Bandung, kami rasa kalau klub Jakarta ke Bandung masih dekat. Tapi melihat situasi dan Gubernur Jawa Barat juga meningkatkan status siaga," tutur Junas.

Selain mempertimbangkan Bandung untuk lokasi seri ketujuh IBL 2020, dikatakan Junas pihaknya menimbang beberapa lokasi lain. Mulai dari Yogyakarta, Surabaya, Batam, hingga Bali.

"Bahkan kita cari alternatif sampai ke Batam, sampai ke Bali. Tapi yaitu yang memungkinkan Malang," katanya.

Tanggung Kerugian

Dengan memindahkan lokasi seri ketujuh dari Jakarta ke Malang, Junas tak memungkiri pihaknya mengalami kerugian. Bukan saja terkait proyeksi bisnis ketika menggelarnya di Ibu Kota, tapi juga biaya yang sudah dikeluarkan untuk persiapan.

"Pasti ada. Saat di Jakarta, contoh kita sudah buka penjualan tiket online, animo lumayan bagus karena akhirnya kita kembali ke Senayan," kata Junas.

Para tim peserta juga menyayangkan keputusan IBL kali ini. Tapi tak ada jalan lain, dibanding mereka mengambil risiko terkait kesehatan anggota tim.

"Para tim juga menyayangkan, seperti kita. Tapi sekali lagi, ini situasi yang tak bisa kita kontrol. Kalaupun kita paksakan nanti malah ada risiko yang lebih besar," ujar Junas.

Respati Ragil Pamungkas, andalan Pelita Jaya Bakrie di IBL 2020

Junas juga memastikan, seluruh pihak yang terlibat dalam IBL 2020 akan turut aktif menangkal wabah corona. Sudah sejak dari seri keenam di Surabaya, mereka menggelar kampanye aman dari ancaman penyakit menular itu.

"Dari seri Surabaya kita sudah lakukan antisipasi. Di media sosial kita imbau, juga lewat para pemain. Lalu kita bilang kalau dalam keadaan tak fit, tak usah datang ke lapangan. Di sana setiap pemain, penonton, ofisial, dan panitia harus lewati titik pengukuran suhu tubuh," tutur Junas.

"Kita sediakan hand sanitizer di beberapa titik. Kita kerja sama dengan rumah sakit rujukan. Kalau (ada) pemain yang misalnya suhu di atas 38 derajat, itu nanti akan ditangani dan diperiksa dokter. Klub-klub juga sudah kami kumpulkan, berikan sosialisasi, terhadap corona ini," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya