Imbas Virus Corona dan Kisah Pilu Maharatu Bulutangkis Dunia

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin di All England Open 2020.
Sumber :
  • Instagram: Carolina Marin

VIVA – Kisah pilu datang dari maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin. Ia harus menelan pil pahit sejak awal rangkaian BWF World Tour digelar Januari 2020.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Hingga detik ini, pemegang tiga gelar juara dunia itu belum meraih gelar sama sekali. Terbaru, ia harus menelan pil pahit di babak semifinal All England Open 2020. 

Carolina dipermalukan pebulutangkis Taiwan, Tai Tzu Ying lewat drama rubbergame. Sebelum All England, Carolina juga harus menahan malu gagal juara di kampung halaman sendiri di ajang BWF World Tour Super 300, Spain Masters 2020 (18-23 Februari).

Gregoria Mariska Tumbang, Indonesia Cuma Sabet Satu Gelar di Swiss Open 2024

Pengalaman pahit lainnya, Malaysia Masters 2020 misalnya, langkah Carolina harus terhenti di partai semifinal awal-awal Januari. Ia diamuk pebulutangkis China, Chen Yu Fei dua game langsung.

Masih di bulan yang sama, nasib Carolina lebih menyedihkan. Ia tumbang di tangan ratu bulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon pada final Indonesia Masters 2020 lewat drama rubbergame.

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin di All England Open 2020.

Selanjutnya, pekan terakhir di Januari carolina kembali menelan pil pahit. Ia ditumbangkan pebulutangkis Jepang, Akane Yamaguchi lewat drama rubbergame di Thailand Masters.

All England Open 2020

Perjalanan Carolina sebenarnya di All England ini termasuk ciamik. Babak 32 besar Carolina Marin sukses menghabisi Zhang Yi Man dari China dua game langsung. 

Selanjutnya, babak 16 besar ia juga melibas Whang Zhi Yi dari China. Carolina memenangkan duel dua game langsung. Ia makin melejit, perempatfinal Carolina melumat Akane Yamaguchi dari Jepang juga menang dua game langsung.

Petaka bagi Carolina, pada semifinal Carolina dihabisi Tai Tzu Ying, lewat drama rubbergame. Tentu ini perjalanan memilukan, kerap bertandingan di turnamen besar, namun tak satupun Carolina meraih gelar.

BWF Tunda Turnamen

Kini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menginformasikan bahwa seluruh rangkaian turnamen setelah All England Open, 11-15 Maret ditunda. Hal ini mengingat Virus Corona Covid-19 makin mengganas.

Kabar ini disampaikan BWF lewat akun resmi Twitter mereka. Sementara itu berdasarkan kesepakatan dengan penyelenggara All England, turnamen itu akan tetap dilangsungkan hingga hari Minggu, 15 Maret mendatang.

“BREAKING: BWF telah membatalkan semua Tur Dunia BWF dan turnamen lainnya yang disetujui BWF mulai dari 16 Maret-12 April. All England tetap dilanjutkan bersasarkan saran dari pemerintah Inggris,” tulis BWF, Sabtu 14 Maret 2020 dilansir dari akun resmi Twitter mereka.

Adapun deretan turnamen yang mejadi korban Covid-19 ada empat. Pertama ada Swiss Open Super 300 (17-22 Maret 2020). 

Turnamen kedua adalah India Open Super 500 (24-29 Maret 2020). Selanjutnya Malaysia Open Super 750 (31-05 April 2020). Selain itu, Singapura Open Super 500 (07-12 April 2020).

Tentu ini menjadi keputusan yang urgent dilakukan demi kesehatan dan keselamatan para pebulutangkis dan official. Entah kapan lagi kesempatan Carolina untuk merengkuh gelar juara.

Carolina Marin mengerang kesakitan.

Untuk diketahui, petaka menimpa Carolina di Indonesia Masters 2019. Ia harus absen kurang lebih tujuh bulan di semua ajang bulutangkis dunia. Carolina mengalami cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) saat bertarungan dengan pebulutangkis India, Saina Nehwal di final Indonesia Masters bulan Januari juga.

Kala itu, Carolina baru bermain dengan angka 10-4. Namun gelar juara melayang karena cedera yang dialami.

Selama masa perawatan, pemegang tiga gelar juara dunia dan juara Olimpiade 2016 itu terpaksa berkali-kali harus mengubur mimpinya untuk naik podium juara, lebih dari lima turnamen besar bulutangkis dunia dilaluinya tanpa bisa berlaga.

Mulai All England Open Badminton Championships 2019, Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019, Indonesia Open 2019, Thailand Open 2019. Bahkan dia harus merelakan mahkota juara bertahan Japan Open 2019 melayang.

Baca: ?Diisolasi Usai Tempur di All England, Ahsan: Keselamatan yang Utama

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya