Corona Makin Mengganas, Curhat Si Cantik Melati Bikin Terharu

Pebulutangkis Indonesia, Melati Daeva Oktavianti.
Sumber :
  • Instagram: Melati Daeva Oktavianti

VIVA – Baru-baru ini, nama ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi buah bibir masyarakat di Tanah Air. Mereka mengharumkan nama bangsa Indonesia di tengah mewabahnya Virus Corona.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Ya, Praveen/Melati sukses menyabet gelar BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020. Berlaga pada partai final di Birmingham Arena Inggris, 15 Maret lalu, mereka menghabisi Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand lewat drama rubbergame.

Usut punya usut, ternyata gelar juara All England merupakan salah satu impian Melati di tahun 2020 ini. Ucapan syukur tercurahkan Melati di media sosialnya.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

“Alhamdulillah. Salah satu impianku tercapai. Thank god for this amazing day. Thank you so much for all the support,” tulis Melati.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Meski kerap jatuh bangun, namun dari setiap turnamen melati terus memperbaiki diri. Alhasil, gelar juara ia persembahkan untuk Indonesia.

Perjuangan Melati selama di Birmingham Arena memang tidak mudah. Ia bersama Praveen nyaris  kalah di babak perempatfinal, kala itu berhadapan dengan  Wang Yilyu/Huang Dongping dari China.

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

Berlaga pada partai membara perempatfinal, Praveen/Melati menghabisi ganda campuran rangking 2 duniaitu lewat drama rubbergame.

Game pertama, pertandingan berlangsung sengit. Baik Indonesia maupun China kala itu menampilkan performa terbaik. Kejar-kejaran angka tak terlakkan di partai ini.

Setelah laga partai sengit dan berebut angka, Wang/Dongping unggul di interval game pertama 11-9. Mereka terus menjauh dab unggul 15-13, Praveen/Melati terus menempel ketat.

Wang/Dongping menjaga jarak, gempuran tajam mereka membuat Praveen/Melati tak berkutik. Game pertama dimenangkan Wang/Dongping dengan angka 21-15.

Game kedua, Praveen/Melati ebagai rangking 5 dunia mencoba bangkit, namun mereka masih diadang smes keras dari Wang/Dongping.  Lagi-lagi penampilan ciamik China membuat mereka unggul di interval game kedua 11-6. 

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

Meski demikian, Praveen/Melati tak patah arang, mereka mencoba mengejar angka dari wang/Dongping. Tertinggal jauh, mereka mengejar dari 10-18 menjadi 15-18.

Naik Rangking

Selain menyabet gelar juara, Praveen/Melati juga menorehkan catatan lainnya. Mereka kini naik rangking dunia, jika sebelumnya Praveen/Melati berada di rangking 5 kini naik ke rangking 4 dunia.

Perolehan poin Praveen/Melati naik dari 73.287 ke 80.247. Mereka menggusur pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang sebelumnya berada di urutan ke 4 kini turun ke rangking 5 dunia.

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di All England.

Sementara itu, Dechapol/Sapsire saat ini berada di rangking 3 dunia dengan torehan 85.683 poin. Rangking mereka masih aman dan belum tergeser meski kalah di final All England dari Praveen/Melati.

Ganda campuran China, Wang Yilyu/Huang Dongping berada di rangking 2 dengan 99.312. Pemegang rangking 1 dunia masih dimiliki Zheng Siwei/Huang Yaqiong mengantongi 109002 poin.

Baca: Imbas Performa Buruk Jojo Hingga Corona Gerogoti Bulutangkis Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya