- MMA Fighting
VIVA – Ancaman adanya kebangkrutan dalam tubuh Ultimate Fighting Championship makin nyata dalam wabah virus corona COVID-19. Sebab, perusahaan penopang UFC, Endeavor, sudah mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 stafnya.
Endeavor mengambil kebijakan itu atas alasan aturan operasional. Sistem kerja dari rumah alias work from home (WFH) tak bisa diterima oleh Endeavor.
Dengan situasi ini, Endeavor bisa saja memecat lebih banyak karyawannya karena ingin mengurangi beban pengeluaran operasional pula.
"Kami dalam proses meninjau ulang operasi kami secara global demi mengembangkan rencana untuk melindungi bisnis dengan membatasi dampak terhadap karyawan," begitu memo yang dikirimkan Co-CEO Endeavor, Ari Emanuel, dilansir MMA Fighting.
"Dalam upaya mengurangi beban biaya pula, kami akan menerapkan pengurangan karyawan dan berlaku efektif pada April mendatang yang akan diberikan kompensasi serta beberapa rekomendasi pekerjaan di luar sana," lanjutnya.
Tentu, dengan kebijakan Endeavor, UFC bisa saja terancam. Banyak karyawannya yang berpotensi di-PHK.
Sebab, UFC merupakan salah satu perusahaan di bawah Endeavor yang tak bisa menerima sistem WFH karena berstatus manajemen event dan harus bekerja langsung di lapangan.
Isu ini langsung ditanggapi oleh Presiden UFC, Dana White. Saat bos Endeavor menyatakan akan melakukan PHK, White justru menegaskan tak satu pun orang di UFC yang terdampak kebijakan itu.
"Tak ada satu pun yang akan di-PHK. Itu tak akan terjadi. Memang, di sisi lain, Endeavor akan melakukan PHK kepada beberapa orang. Tapi, saya tidak. Tak akan terjadi," tegas White.